Ambon.malukubarunews.com – Target pencapaian penurunan Stunting hingga 14% di tahun 2024 dirasaksn secara nasional masih sulit di capai sebab masih terdapat 228 kabupaten kota se-indonesia yang memiliki preferensi stunting tinggi di atas 40% ,walaupun demikian pemerintah kota Ambon akan tetap konsisten mendukung kebijakan nasional untuk mempercepat penurunan stunting melalui implementasi RPJM Kota Ambon.”ungkap Penjabat Walikota Ambon Dominggus Kaya dalam sambutannya saat menghadiri Temu kader Posysndu dalam upaya Percepatan penurunsn Stunting Kkta Ambon pukul 10.00 WIT MCM yang di selenggarakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA) Kota Ambon Rabu,30 Oktober 2024
Dikatakan di tahun 2024 Stunting telah menjadi isu prioritas nasional dan daerah untuk segera dituntaskan di seluruh provinsi dan kabupaten kota.Target nasional untuk penurunan frekuensi stunting di tahun 2024 adalah 14% itu berarti Kota Ambon dan semua daerah yang lain wajib berkontribusi di Maluku untuk penurunan referensi stunting secara nasional.”
Kaya meguraikan, data lembaga survei kesehatan Indonesia secara nasional menunjukkan bahwa tahun 2021 referensi Stunting Kota Ambon tercatat 21, ,8% kemudian turun di 2022 0,7% atau 21,1% dan di tahun 2023 turun lagi 0,4% lebih 20,7%.
Atas nama pemerintah Kota bersama tim percepatan penurunan stunting Kota Ambon,Kaya menjelaskan bahwa tim percepatan penurunan stanting bersama tim penggerak PKK dan tim stunting di kecamatan di desa negeri dan kelurahan telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting.
Intervensi yang telah dilakukan mulai verifikasi dan validasi data stunting pada tahun sebelumnya sampai saat ini mencerminkan semangat kerja dan rasa kepedulian yang tinggi sehingga dalam proses tersebut banyak anak-anak Kota Ambon dapat ditangani secara serius sehingga sebagian besar mereka dapat sembuh dan bebas dari stunting walaupun seiring berjalannya waktu masih ada kasus Stunding yang muncul dengan berbagai alasan.
Kaya membebetkan,saat berkunjung di 12 Puskesmas di kota Ambon banyak kasus yang terjadi yang diinformasikan oleh tenaga medis dan juga kader-kader Posyandu .seperti kasus baru yang bukan orang penduduk di sekitar itu,namun anaknya yang di stunting hanya karena kemanusiaan
Kaya berharap kepada Kader Posyandu agar kita bersama dapat memutuskan mata rantai lahirnya anak stunting di kota Ambon dengan terus mengawasi, mengawal tahapan kegiatan penanganan stunting 2024 pada wilayah kerja kita masing-masing.”harapnya
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada kader posyandu yang selama ini telah mengorbankan waktu dan tenaga untuk bahu membahu membantu pemerintah kota dalam upaya pengurangan stunting di Kota Ambon.” ucap Kaya tutup (MB-AM)