Piru.malukubarunews.com – Darti Marinda salah satu bidan di puskesmas Tanah Goyang desa Lokki kecamatan Huamual kabupaten seram bagian barat propinsi Maluku. Darti menjadi korban pemukulan karena menuntut haknya selaku pegawai di PKM tanah goyang.
Darti sebelum di pukul oleh bendahara, benar yang di ceritakan oleh teman saya tentang kejadian itu. ucap darti via telepon selulernya. sebelum saya di pukul, saya di lempari dulu oleh bendahara dengan segumpal uang yang di bungkus oleh bendahara menggunakan kresek berwarna hitam, beber Darti,
Saat itu kami sedang mengadakan pertemuan bersama dengan kepala puskesmas Irmawan Marinda. tetapi pertemuan itu sempat tegang, saat keputusan yang di keluarkan oleh Kapus sungguh tidak berpihak kepada pegawai, karena dana jaminan kesehatan Nasional (JKN) tetap saja mau di pakai oleh Kapus dengan alasan untuk kegiatan akreditasi.
Karena hasil voting yang di buat oleh Kapus tidak berpihak kepada Kapus, akhirnya benar Kapus kembali meminta untuk Voting di ulang kembali. dari situlah awal mulanya kejadian pemukulan terhadap saya, jelas nya.
Lanjut dia, saat suasana pertemuan hampir bubar kami kembali di suruh duduk karena ada yang mau di sampaikan oleh bendahara PKM Wahab patihua. begitu kami duduk, ternyata bendahara tidak berbicara apa apa, justru bendahara mengambil bungkusan kresek berwarnah hitam, dan langsung lempari bungkusan itu kepada saya, hingga mengenai wajah saya. dan saat itu saya langsung merasa sakit dan hampir jatuh karena saya merasa pusing.
Dalam kondisi yang Masi terasa sakit, saya melihat bendahara kembali mengambil sapu yang tangkainya terbuat dari kayu untuk memukuli saya. beruntung ada pegawai yang tahan tangan bendahara, dan langsung mengambil sapu dari tangan bendahara. cerita Darti.
Tambah nya, karena belum puas bendahara kembali maju dan langsung cekik leher saya, setelah saya tidak bisa bergerak akhirnya bendahara langsung memukuli saya menggunakan tangan nya. dan pukulan bendahara mengenai muka saya hingga bibir saya pecah sampai mengeluarkan darah.
Karena sudah ada yang melerai kejadian itu, saya langsung keluar, dan benar bungkusan kresek berwarnah hitam tadi, saya pulang dan saya bawa akang sampai ke Rumah saya. tidak lama kemudian ada dua pegawai perempuan datang ketemu saya, katanya mereka di suruh oleh Kapus untuk mengambil kembali bungkusan itu. Kata darti,
Dan saya langsung kasih bungkusan itu buat mereka berdua, tetapi sebelum mereka berdua keluar dari Rumah saya, kami sama sama lihat dulu isi di dalam bungkusan itu, dan ternyata, isihnya adalah sejumlah uang yang Masi ada dengan bandrol nya, namun kami sendiri tidak tau berapa jumlahnya. dan uang itu langsung di ambil oleh dua pegawai tadi setelah itu mereka langsung kembali ke puskesmas.
Karena saya tidak terima dengan perbuatan yang di lakukan oleh bendahara kepada saya, saya langsung melaporkan perbuatan bendahara ke polres kabupaten seram bagian barat. dan saya juga tidak akan menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan. saya tidak terima, karena saya seorang perempuan, sedangkan bendahara kan laki laki, lalu saya di pukul sampai keluar darah dari dalam mulut karenah bibir saya sampai pecah, itu lah yang membuat saya tidak terimah. ucap nya.
Selain Darti selaku korban, kepala puskesmas Irmawan Marinda, yang di hubungi media ini via telepon selulernya, Senin 8 April 2024. Dalam keterangan nya, Kapus membenarkan kejadian itu. Benar ada terjadi pemukulan yang di lakukan oleh bendahara puskesmas Wahab patihua kepada Darti Marinda. Pemukulan itu terjadi di karenakan bendahara mungkin emosih setelah membaca isi pesan Darti di dalam grup WA PKM, jelas Kapus,
Kapus juga mengakui, kalau kejadian itu di karenakan pegawai menanyakan dana JKN tahun 2024 yang telah di cairkan oleh bendahara, dan pertemuan yang kami lakukan hari itu, atas perintah dari saya, pertemuan itu saya lakukan bertujuan untuk membahas tentang dana JKN yang telah cair,” ucap Kapus tutup,(MB.MR)