Longsor di Desa huku Anakota, kampung  di pastikan tenggelam

oleh -68 Dilihat

Piru.malukubarunews.com – Huku Anakota, adalah sebuah kampung di kecamatan lnamosol kabupaten seram bagian barat, Desa yang berada di pegunungan sbb, kini terlihat sungguh menyedih kan, pasalnya, kondisi lahan perkampungan di Desa tersebut, sudah hampir Habis, karena longsor yang terus menerus di setiap hari. Info yang di terima media ini melalui tlpn seluler dari salah satu warga setempat, pada Minggu 11 Agustus 2024. Warga Desa yang terkenal longsoran, sebagian telah mengungsi, dan memilih, untuk berada di Rumah keluarga mereka. Sedangkan warga yang Rumahnya dekat dengan lokasi longsor, mereka juga sudah ikut keluar dan tinggal dengan keluarga mereka masing masing, Sebab mereka takut, jangan sampai Rumah mereka terkena longsoran.

Menurut keterangan dari penelpon, kendati kondisi perkampungan sudah seperti begitu, akan tetapi, kepala Desa dan staf nya, mereka masih terus melakukan pembangunan Rumah bantuan yang di berikan oleh pemerintah Daerah Sbb kepada masyarakat Desa setempat. Kepala Desa dan stapnya, seakan memberikan isyarat, supaya masyarakat tidak boleh untuk keluar dari Desa Huku Anakota. Karena pembangunan itu, di lakukan di dalam kampung saja. Untuk di ketahui, Desa Huku Anokota, mulai dari tahun 2019, kampung tersebut, selalu mendapat musibah bencana longsor, bahkan sampai sekarang ini, longsor juga masih terus terjadi. Penelpon, mengatakan, di tahun ini, kondisi Desa Huku Anakota, terjadi longsor yang cukup besar, tercatat, ada 7 buah Rumah penduduk yang telah menjadi korban. Bahkan longsor juga terlihat, sudah mengelilingi perkampungan itu, lokasi longsor juga, telah mengancam bangunan pendidikan. Sebab, bangunan sekolah, kini sangat dekat sekali dengan lokasih Longsor. Beber sumber.

Kendati Demikian, kepala Desa dan staf nya, terlihat, diam saja, mereka seakan, tidak berfikir untuk merelokasikan warga mereka ke tempat yang lebih aman. Menurut penelpon, sebenarnya, lokasih perkampungan yang lebih aman dan lebih pas, cuma berada di Negeri Lama. Tetapi, sebagian besar warga, menilai, akses jalan untuk menuju ke Negeri lama, cukup berat sekali.

Selain warga Desa yang terkena musibah longsor, warga Desa yang Rumah nya, berada di daerah longsoran juga, mereka sangat berharap, agar, supaya pemerintah Daerah sbb, memberikan pemahaman kepada kepala Desa dan stap nya, supaya kepala Desa bisah Faham betul, jika tidak ada Lanka langka untuk Relokasikan warga dari tempat itu, samasaja dengan, pemerintah Desa tidak menyayangi nyawa masyarakat nya sendiri. Papar penelpon.

Lanjut dia lagi. Saya heran dengan kepala Desa kami pak, kenapa kepala Desa dan staf, mereka tidak Relokasi saja pembangunan Rumah bantuan yang di berikan pemerintah Daerah kepada masyarakat itu ke tempat lain yang lebih aman. tanya dia. Soalnya, ini kan uang Negara, dan Masyarakat juga pengen aman untuk menempati Rumah itu, jadi harus membangun di daerah. yang lebih bagus, supaya masyarakat bisah melakukan aktifitas dengan baik. Kepala Desa justru tetap saja membangun di dalam kampung yang sudah menjadi Rawan longsor.

Masih dengan penelpon, lokasih untuk membangun Rumah Rumah bantuan tersebut, lokasinya yang pas bukan di dalam kampung, jelas penelpon. Tetapi yang pas adalah, pemerintah Desa bersama dengan masyarakat, harus mencari lokasi baru, apalagi ini menyangkut dengan uang Negara. Jadi untuk menyelamatkan semua pihak, baik warga masyarakat Huku Anakota, maupun pihak pemerintah yang bertanggung jawab tentang bantuan tersebut, mereka semua harus aman dari semua permasalahan. Sebab, di kuatirkan, apabila kampung Huku Anakota hancur karena bencana longsor, bantuan bangunan Rumah yang mau di berikan lagi. Menjadi pertimbangan oleh pemerintah. Karena, tidak mungkin bantuan itu cuma untuk warga Desa Huku Anakota saja. Sebab masih banyak lagi saudara kita di sbb, yang sangat memerlukan bantuan yang sama dari pemerintah daerah. “Papar dia tutup.(MB-MR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.