Ambon, Malukubarunews.com – Konsul Amerika Serikat dari Surabaya melakukan kunjungan perdana ke Provinsi Maluku dengan bertemu langsung Gubernur Maluku sebagai bagian dari upaya strategis mempererat hubungan antara Pemerintah AS dan Maluku. Pertemuan tersebut berlangsung di Ambon, pada awal Agustus 2025, dan menjadi forum penting untuk membahas tantangan pembangunan dan peluang kerjasama di berbagai sektor.
Dalam pertemuan tersebut,gubernur memaparkan sejumlah isu krusial yang dihadapi oleh provinsi kepulauan ini. Tantangan geografis menjadi perhatian utama, di mana keterpencilan pulau-pulau menyebabkan keterbatasan infrastruktur dan konektivitas antar wilayah Skema alokasi dana dari pemerintah pusat yang berbasis populasi dan luas wilayah dinilai tidak adil dan tidak mempertimbangkan realitas tingginya biaya transpartasi biaya dan logistik yang dihadapi Maluku
.”Formula dan pusat harus mempertimbangkan biaya pembangunan antar pulau .Maluku ini unik secara geografis dan perlu pendekatan yang berbeda ,” ungkap Gubernur Maluku dalam pernyataan usai pertemuan.
Isu lainnya yang turut disampaikan adalah kekurangan tenaga medis di daerah terpencil.Ketergantungan pasokan pangan dari luar serta maraknya praktik penangkapan ikan ilegal baik oleh kapal asing maupun domestik. Gubernur juga menyinggung tingginya angka pengangguran dan potensi perdagangan manusia sebagai masalah serius yang perlu perhatian kolektif.
Sebagai langkah strategis pembangunan Gubernur Maluku menekankan pada industrialisasi sumber daya alam lokal pembangunan rumah sakit baru, dan perluasan akses pendidikan melalui peluncuran program Sekolah Rakyat. Agenda prioritas lainnya meliputi pembangunan pelabuhan terintegrasi di Seram m Barat , pengembangan Zona ekonomi khusus serta pelibatan aktif sektor swasta untuk mendorong nilai tambah produk lokal.
“Ksmi ingin menjadikan Maluku sebagai provinsi yang berdaya saing,Kolaborasi adalah kunci baik dari pusat,mitra internasional maupun pelaku usaha lokal ” ujarnya.
Dalam diskusi yang juga membahas isu keamanan maritim. Gubernur menyoroti perlunya sinergi antar pemerintah pusat dan TNI untuk mengatasi penyelundupan, penangkapan ikan ilegal, dan potensi perdagangan manusia yang marak di wilayah perairan Maluku.
Menanggapi pemaparan tersebut, Konsul Amerika Serikat menyampaikan minat pemerintah AS untuk menjajaki potensi investasi di sektor perikanan serta dukungan terhadap pembangunan pelabuhan terintegrasi di Maluku yang dinilai strategis secara regional.
“Kami melihat peluang besar di sektor kelautan Maluku .Investasi bisa diarahkan untuk mendukung sistem logistik dan infrastruktur yang berkelanjutan ” ujar Konsul AS dalam sesi konferensi bersama.
Konsul juga membahas dampak kebijakan tarif ekspor- -impor AS terhadap produk perikanan dari Maluku, dan membuka kemungkinan negosiasi lanjutan untuk memperkuat posisi produk lokal di pasar internasional.
Menutup pertemuan, Gubernur Maluku menyampaikan harapannya agar kunjungan ini menjadi awal dari kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan. Ia menegaskan bahwa visi pembangunan Maluku menuntut kepemimpinan yang kuat dan dukungan semua pihak.
“Kami yakin Maluku bisa menjadi provinsi yang maju dan inklusif .Dengan kerja sama internasional yang terarah dan dukungan pemerintah pusat ,itu bukan sekedar mimpi ,” pungkas Gubernur.
Kunjungan ini menandai babak baru dalam diplomasi pembangunan antara Provinsi Maluku dan Amerika Serikat, serta membuka ruang dialog lebih luas dalam menghadapi tantangan dan potensi kawasan timur Indonesia.(MB-01)