Ambon.MalukuBaruNews.com — Komisi III DPRD Maluku menggelar rapat kerja sekaligus silaturahmi bersama seluruh mitra kerja di Ruang Paripurna Karang Panjang, Ambon, Selasa, 18 November 2025. Rapat tersebut merupakan pertemuan perdana yang dipimpin Ketua Komisi III yang baru, Alhidayat Wajo, yang sekaligus juga bertindak sebagai moderator.
Pada awal rapat, Wajo membacakan daftar hadir mitra kerja satu per – satu untuk memastikan kehadiran. Dari pemanggilan tersebut, diketahui sejumlah mitra tidak hadir. Meski demikian, rapat tetap berjalan kondusif mengingat agenda utama pada hari ini masih sebatas silaturahmi dan pemantapan koordinasi.
“Ini kami sudah minta dari rekan-rekan anggota, kita akan melakukan rapat evaluasi penggunaan anggaran dan realisasi anggaran khusus OPD di Komisi III setiap tiga bulan sekali. Kami ingin realisasi triwulan, bukan per empat bulan, agar pengawasannya lebih maksimal,” ungkap Ketua Komisi III DPRD Maluku, Alhidayat Wajo.
Ia menegaskan bahwa Komisi III akan menentukan jadwal resmi evaluasi dan mewajibkan semua OPD hadir untuk melaporkan progres realisasi anggaran secara rinci.
Wajo menyebut pengawasan ini penting karena banyak pekerjaan teknis Komisi III berhubungan langsung dengan kebutuhan di lapangan.
“Nanti akan disepakati tanggalnya, dan para pimpinan OPD akan diundang untuk melaporkan kepada komisi sejauh mana realisasi anggaran berjalan,” tambah Alhidayat Wajo.
Selain evaluasi anggaran, rapat juga menyoroti potensi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Wajo menyampaikan bahwa sejumlah anggota komisi, termasuk Richard Rahakabau dan Rovik Afifudin, menekankan perlunya memperbesar target PAD tahun 2026.
“Kaitannya dengan OPD atau perusahaan milik daerah yang menjadi potensi untuk PAD, itu tadi disampaikan oleh Pak Richard dan Pak Rovik. Target PAD kita harus besar untuk 2026. Maka akan dijadwalkan rapat khusus bersama OPD dan BUMD untuk mempresentasikan rencana bisnis mereka,” ujar Alhidayat Wajo.
Ia menegaskan bahwa pendekatan bisnis harus menjadi pijakan utama bagi BUMD untuk meningkatkan pemasukan daerah. Menurutnya, pemangkasan anggaran di tahun 2026 tidak dapat dihindari sehingga seluruh OPD dan BUMD harus bekerja lebih produktif dan inovatif.
“Kalau badan usaha, kita bicara bisnis. Dengan pemangkasan anggaran yang tidak bisa dihindari, maka target PAD wajib digenjot. Kita harus pastikan kontribusi PAD ke daerah meningkat,” tegas Alhidayat Wajo.
Sebelum menutup rapat, Wajo menekankan bahwa pertemuan lanjutan pada esok hari wajib dihadiri seluruh mitra tanpa perwakilan. Secara khusus, ia meminta kehadiran Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku yang dianggap sangat penting dalam kaitan pembahasan infrastruktur.
“Saya minta besok seluruh mitra hadir dan tidak diwakili, terutama Kepala BPJN Maluku. Kehadirannya penting untuk pembahasan anggaran 2026,” tutup Alhidayat Wajo.
Rapat perdana berlangsung aman dan tertib, dihadiri oleh Wakil Ketua, Sekretaris Komisi III, serta anggota komisi lainnya Komisi III berharap pertemuan lanjutan dapat menghasilkan formulasi anggaran yang lebih efektif dan mendorong peningkatan PAD di tahun mendatang.(MB-01)
