Piru.malukubarunews.com – Halima Sukur seorang pegawai Negeri sipil, PNS, ia tinggal di dusun Ketapang desa Lokki kecamatan Huamual kabupaten seram bagian barat propinsi Maluku. Dia juga adalah kepala sekolah SMA Negeri 6 Huamual, perempuan ini merupakan salah satu Guru yang paling licik di kecamatan Huamual, kelicikan Halima terungkap, di saat media ini mulai memberitakan perbuatan dugaan penipuanya, terhadap puluhan Guru di Huamual, termasuk Guru bawahan nya sendiri.
Pasalnya, setelah Halima di beritakan kalau dia telah mengambil uang puluhan juta Rupiah dari guru bawahan nya, untuk proses kenaikan pangkat, begitu berita itu mulai menyebar, dan sampai ke Halima, dia terlihat panik, sehingga, di duga, dia tidak tidur semalam, karena, di kabarkan, Halima mengamuk di dalam grup sekolah. kelicikan Halima mulai muncul di ke esokan harinya, pasalnya, Halima mengumpulkan semua Guru yang ada di sekolah SMA 6, untuk mengadakan pertemuan dengan dirinya, Guru yang di undang untuk ikut di dalam pertemuan itu ialah, Guru Honorer, Guru PPPK, dan Guru PNS, tujuan Halima mengumpulkan semua dewan Guru, agar supaya dia bisah mengambil gambar, dan di tunjukan ke public, kalau ternyata, apa yang telah di beritakan tentang perbuatan nya itu, adalah tidak benar, alias Hox, sebab, gambar yang telah dia ambil, dia jadikan sebagai laporanya, ke public, seakan akan, semua Guru telah kumpul untuk membantah berita yang mengenai dirinya. akan tetapi, kelicikan Halima, tidak mampu dia tutupi, karena, kebenarnlah telah melumpuhkan dugaan kejauhan nya itu. Sebab, semua percakapan nya kepada Guru yang menjadi korban, dugaan penipuan nya, telah berhasil di kantongi oleh media ini, isih dari percakapan itu, Halima meminta agar semua guru jangan buka mulut.
Salah seorang Guru yang ikut dalam pertemuan itu, kepada media ini via telepon seluler nya, hari ini Rabu 19 Juni 2024, sumber yang tak ingin namanya di ungkapkan, ia mengatakan, Halima menyuruh kepada kami dewan Guru untuk membuat berita klarifikasi, tetapi kami menolak nya, dengan alasan, kami kan bukan yang di beritakan, kami serahkan semuanya kepada ibu kepsek saja, jelas sumber. Membeberkan hasil pertemuan tadi.
Lanjut dia lagi, sesungguhnya, kami bisah untuk klarifikasi, tetapi kami takut berdosa, karena, pemberitaan itu sudah benar, untuk di ketahui, benar kami telah memberikan uang itu kepada Halima, di saat dia sendiri yang minta untuk mengurus proses kenaikan pangkat kami, awalnya kami ragu, tetapi dia bilang ini ada tim yang nantinya akan membantu kami, termasuk nama kadis juga ikut di sebut oleh Halima, bahkan dia juga mengatakan kepada kami, kalau suaminya ada hubungan keluarga dengan ibu Kadis, ucap sumber, lanjut dia lagi, di saat pertemuan tadi, kami seakan di tekan, dan kami sepertinya mau di takut takuti oleh Halima dengan orang dinas, selain kami yang menjadi korban dugaan penipuan, mereka Guru Honor juga telah di korbankan berulang ulang kali oleh Halima, karena, setiap gajian, Halima selalu memotong gaji mereka, perempuan licik itu, memotong untuk satu orang Guru Honor, sebesar Rp 200 000. (Dua Ratus Ribu Rupiah ). bongkar sumber.
Tambah nya lagi, uang yang Halima ambil dari kami, untuk proses kenaikan pangkat, mulai dari tahun 2022, tetapi sampai saat ini, SK kenaikan pangkat yang di janjikan oleh Halima kepada kami, belum kunjung ada, selain itu, ada banyak dugaan kejahatan yang di lakukan oleh Halima di sekolah ini, tetapi tidak di ketahui oleh pihak dinas, sebenarnya kami pingin sekali untuk membuka semua perbuatan nya, tetapi, kami merasa kuatir, jangan sampai dia dilindungi oleh kepala dinas, karena, dia sendiri yang mengatakan kepada kami, kalau, ibu kadis, ada Hubungan keluarga dengan suaminya. dalam pertemuan tadi, Halima mengatakan, nanti kami akan mendapat undangan dari dinas, kami akan di periksa oleh tim kode etik, selain itu, Halima juga menyampaikan informasi yang dia terima dari tim yang mengerjakan berkas kenaikan pangkat kami, dia mengatakan, tim tersebut, telah menyampaikan kepadanya, ada perubahan aturan, sedangkan kami pernah menanyakan langsung ke dinas, tentang proses yang sedang Halima janjikan kepada kami, pihak dinas mengatakan, di tahun kemaring dan tahun ini, tidak ada proses kenaikan pangkat yang di usulkan oleh Halima, jadi menurut kami, Halima di duga, telah menipu kami, ungkap sumber geram.
Sepertinya Halima mulai mencoba untuk melakukan proses pembohongan ke public, hal ini terlihat, karena dia telah menyampaikan informasi bohong di beberapa media online, dimana, media media tersebut, sepertinya selama ini, mereka di pakai untuk melindungi dugaan kejahatan yang ada di Maluku, bahkan, orang orang yang bekerja sebagai pencari informasi di media media itu, mereka adalah, orang orang penjilat yang selama ini menggantungkan nasipnya dan kehidupan keluarganya, di dalam lindungan para penjabat yang korupsi di Maluku, bisa di bilang, mereka adalah kelompok penjilat, kerja mereka selama ini adalah, melindungi kejahatan para penjabat, demi menghidupkan keluarga mereka, mereka tidak pernah menyadari, kalau melindungi kejahatan, bukanlah tugas jurnalistik alias wartawan.(MB-MR)