Kapus di duga biarkan bendahara pukul perawat, karena mengetahui dugaan Rencana busuk  mereka 

oleh -256 Dilihat

Piru.malukubarunews.com – Kekerasan terhadap seorang perawat di puskesmas Dusun Tanah Goyang Desa Lokki kecamatan Huamual kabupaten Seram bagian barat propinsi Maluku, peristiwa ini Terjadi, karena sudah hampir satu Minggu anggaran Jaminan kesehatan Nasional, (JKN) yang telah di cairkan oleh bendahara dan kepala puskesmas, namun anggaran itu di diamkan oleh bendahara dan Kapus.

Anggaran yang di peruntukan untuk pegawai, namun kepala puskesmas dan bendahara, mereka berdua di duga, ingin menggelapkan anggaran itu. hal ini di sampaikan oleh salah seorang pegawai yang tak ingin namanya di sebutkan, untuk di ketahui oleh warga sbb, dana JKN di tahun 2023 bendahara dan Kapus kompak untuk gelapkan dana itu, karena dana itu tidak di berikan kepada kami pegawai. beber sumber.

Saat itu bendahara dan Kapus cairkan dana itu secara diam diam, setelah kami pegawai tau kalau dana itu sudah cair, kami coba untuk menanyakan dana itu langsung di Kapus, akan tetapi Kapus mengatakan saya sudah pakai untuk keperluan akreditasi puskesmas. sekarang anggaran JKN tahun 2024 ini, mereka berdua mencairkan dana itu, dan kami juga tidak tau, beruntung kami di telepon oleh teman kami dari puskesmas lain, kalau dana JKN untuk puskesmas Tanah goyang sudah cair di Minggu kemaring. cerita sumber meniru percakapan temanya via telepon kepada nya.

Lanjut sumber lagi, setelah info itu saya dan teman teman dapat, akhirnya saya lihat ada teman teman bertanya langsung di dalam grup watsap PKM tanah goyang. ada yang bertanya, pak bendahara, dana JKN sudah cair, kami belum bisa dapat buat ongkos lebaran ka? cerita sumber membeberkan pertanyaan pegawai kepada bendahara di dalam grup watsap.

Setelah percakapan mulai Ramai di dalam grup WA PKM, tiba tiba ada info lewat pesan di dalam grup yang di kirimkan oleh kepala puskesmas Irmawan Marinda. isi pesan yang di buat oleh Kapus di dalam grup, semua pegawai PKM Tanah goyang di minta pertemuan mendadak pada hari Jumat 5 April 2024. akhirnya kami semua datang pada hari Jumat untuk Rapat bersama kepala puskesmas Irmawan Marinda, dan bendahara Puskesmas Wahab patihua.

Dalam pertemuan itu kami mengira pertemuan untuk membayar dana JKN kepada kami para pegawai, ternyata Kapus mengatakan dana JKN mau di pakailagi oleh Kapus untuk keperluan akreditasi. tetapi penyampaian Kapus itu tidak ada yang setuju. setelah mendengarkan itu, semua pegawai yang hadir terlihat diam saja,

Melihat tidak ada jawaban dari kami pegawai, Kapus langsung mengambil keputusan kalau kita adakan voting saja. jadi siapa yang setuju kalau dana JKN mau di pakai untuk Akreditasi silahkan tulis setuju! sedangkan yang tidak setuju, silahkan tulis tidak setuju! dan votin pundilakukan. kami yang hadir dalam pertemuan itu hampir 20 orang, dari peserta yang hadir berdasarkan hasil votin, yang setuju dana itu di pakai untuk dana akreditasi cuma berjumlah 4 orang saja, sedangkan yang tidak setuju belasan orang.

Setelah melihat hasil votin lebih banyak yang tidak berpihak kepada Kapus, akhirnya Kapus meminta untuk votin di ulangi kembali, tetapi caranya harus di rubah. bagi yang setuju harus tulis nama nya di atas kertas itu, dan yang tidak setuju juga harus tulis nama nya lagi! akhirnya pertemuan itu langsung tegang. dan pegawai yang hadir semua berdiri untuk meninggalkan Ruangan, tetapi pegawai baru berdiri, Kapus kembali perintahkan pegawai untuk duduk dulu! karena ada yang mau di sampaikan oleh bendahara, jelas sumber lanjut.

Tambahnya lagi, karena di cegah oleh Kapus untuk jangan keluar, akhirnya kami semua kembali duduk untuk mendengar apa yang mau di sampaikan oleh bendahara. begitu kami duduk, saya melihat, bendahara mengeluarkan bungkusan kresek berwarna hitam. Bungkusan yang di keluarkan oleh bendahara, saya kira bendahara mau tunjukan kepada kami apa isi di dalam kantong kresek tersebut, ternyata bungkusan yang di pegang oleh bendahara itu, langsung di lemparkan oleh bendahara ke dalam muka salah seorang perawat yang bernama Darti.

Saya lihat bungkusan yang di lemparkan oleh bendahara melayang dan mengenal wajah Darti. dan pada saat itu, Darti langsung sempoyongan, saat Darti dalam keadaan tidak berdaya, bendahara kembali mengambil sapu yang tangkainya terbuat dari kayu, bendahara mengambil sapu untuk memukuli Darti yang terlihat dalam kondisi pusing, beruntung ada pegawai Laki laki yang ikut dalam pertemuan itu mengambil sapu tersebut dari tangan bendahara.

Namun bendahara masih terus maju ke pada Darti, dan bendahara langsung cekik Darti di leher, selain itu bendahara saya lihat memukuli Darti sampai darah keluar dari mulut. namun yang aneh nya, kepala puskesmas selaku pimpinan, bukan nya berdiri untuk melerai pemukulan itu, tetapi Kapus terlihat senyum saja, seakan Kapus merasa senang dengan kejadian itu.

Dan setelah bendahara selesai melakukan pemukulan terhadap Darti, saya lihat Darti langsung menangis dan berjalan keluar Ruangan sambil memegang bungkusan kresek berwarnah hitam tadi.

Dari keterangan sumber media ini mencoba untuk menghubungi korban Darti via telepon untuk di konfirmasi, namun tidak terhubung, media ini mencoba untuk menghubungi Kapus via telepon, hari ini Senin 8 April 2024. saat di tanyakan Kapus mengatakan benar ada pertemuan di puskesmas pada hari Jumat 5 April 2024. dan pertemuan itu saya sendiri yang mengundang pegawai untuk pertemuan, ucap Kapus.

Kapus juga mengakui kalau benar ada terjadi pemukulan yang di lakukan oleh bendahara, dan atas kejadian itu bendahara bersedia untuk di selesaikan secara kekeluargaan, tetapi Darti mungkin tidak mau, jelas Kapus.

Lanjut dia, benar Darti di pukul oleh bendahara, karena mungkin bendahara emosi setelah bendahara membaca cat Darti di dalam grup WA tentang dana JKN ucap Kapus. tambah dia lagi, saya lakukan pertemuan untuk membahas tentang anggaran JKN, karena saya kerjanya terbuka.

kalau terkait dengan dana JKN di tahun 2023, saya benar pakai untuk keperluan akreditasi, karena akreditasi itu sangat penting bagi puskesmas, memang puskesmas juga ada anggaranya, tetapi tujuan saya agar puskesmas bisa ter akreditasi. jelas Kapus.

Namun ada yang ganjal dalam keterangan Kapus, hal ini bisa kita lihat dari keterangan sumber, kalau dana JKN di tahun 2023 Kapus dan bendahara melakukan pencairan secara diam diam, setelah pegawai ketahui, pegawai tanyakan barulah Kapus menjawab, kalau anggaran itu telah saya pakai untuk Akreditasi. sekarang di tahun 2024 dana JKN bendahara dan Kapus cairkan lagi dengan cara diam diam, setelah ada pertanyaan lagi oleh pegawai di grup Watsap PKM, barulah Kapus bikin pertemuan dengan pegawai nya. bahkan sampai dengan kejadian ini, pegawai di puskesmas Tanah goyang tidak pernah tau berapa jumlah dana JKN yang di cairkan.(MB-MR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.