Tulehu.malukubarunews.com – Pertemuan antara Kapolsek Salahutu dan para kepala sekolah tingkat SMA/SMK di wilayah Tulehu berlangsung pada Sabtu (06/12/2025) pukul 09.30 WIT di Kantor Polsek Salahutu. Agenda utama pertemuan tersebut adalah membahas peningkatan kasus kenakalan remaja, aksi saling kejar, dan tawuran antar pelajar yang dalam dua minggu terakhir mengganggu ketertiban di Negeri Tulehu.
Kapolsek Salahutu AKP Aris S. Sos membuka pertemuan dengan menegaskan bahwa situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Tulehu secara umum masih terkendali. Namun ia menyoroti eskalasi kasus tawuran pelajar yang kini merembet hingga ke luar lingkungan sekolah.
“Kami melihat dalam dua minggu terakhir terjadi peningkatan aksi saling kejar antar pelajar yang meluas hingga ke luar sekolah. Ini menjadi perhatian serius kami,” kata Kapolsek Salahutu, Aris S. Sos.
Ia mengungkapkan bahwa Polsek Salahutu telah beberapa kali memanggil pelajar yang terlibat tawuran dan memberikan pembinaan, namun efek jera belum terlihat signifikan. Karena itu, ia meminta pihak sekolah untuk lebih tegas menerapkan sanksi internal.
“Kami harap sekolah menjatuhkan sanksi tegas dan mendata siswa yang pernah terlibat. Polisi bersama orang tua akan melakukan kunjungan sekaligus pembinaan lanjutan,” kata Aris.
Kapolsek turut mengimbau agar libur sekolah setelah ulangan semester dipertimbangkan untuk dimajukan demi mencegah potensi gesekan antarpelajar yang kerap terjadi pada jam pulang sekolah.
Pihak sekolah pun turut menyampaikan berbagai persoalan yang mereka hadapi. Perwakilan SMA 22 Malteng, La Ode Wari, mengungkapkan tingkat kerawanan yang dihadapi murid-muridnya.
“Siswa yang berasal dari Waai dan Liang sering menjadi sasaran pemalakan saat pulang sekolah. Kondisi ini membuat mereka merasa tidak aman,” kata La Ode Wari.
Dari SMA 5 Malteng, pihak sekolah menyampaikan temuan serius terkait barang bawaan pelajar.
“Dalam razia mendadak, kami menemukan siswa membawa senjata tajam dan sejumlah alat yang berpotensi digunakan untuk tawuran. Kami berharap polisi lebih sering hadir saat upacara serta membantu pengamanan di jam pulang,” kata perwakilan SMA 5 Malteng.
Perwakilan MAN 1 Malteng, Zainul Wailissa, meminta dukungan Polsek terhadap siswa yang berkeliaran pada jam pelajaran.
“Kami harap siswa yang ditemukan nongkrong di luar sekolah dapat diamankan sementara dan dikembalikan untuk pembinaan,” ujar Zainul.
Kepala Sekolah SMA Nambuasa, Kuraisin Ohorella, menyoroti potensi gesekan antar siswa dari wilayah yang pernah berselisih seperti Tial dan Tulehu, terutama menjelang ujian sekolah.
“Kami khawatir ada gesekan antarpelajar saat masa ujian. Kami berharap Polsek bisa membantu pengamanan agar ujian berjalan lancar,” kata Kuraisin.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Rijali, Mirna Laila Ohorella, menekankan pentingnya edukasi rutin dari kepolisian.
“Kami berharap ada penyuluhan minimal sekali seminggu untuk menekan potensi tawuran yang sering dipicu hal-hal sepele,” ujar Mirna.
Menanggapi seluruh masukan tersebut, Kapolsek Salahutu memastikan peningkatan patroli dan pengamanan terutama di masa ujian sekolah.
“Kami siap menambah patroli dan melakukan pengamanan di sekolah-sekolah agar proses belajar mengajar berlangsung aman,” kata Aris.
Pertemuan yang berlangsung hingga pukul 10.10 WIT tersebut berjalan aman dan diakhiri dengan komitmen bersama antara kepolisian dan pihak sekolah untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif dan bebas dari kekerasan pelajar.(MB-01)
