Ambon.malukubarunews.com – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku, Irjen Pol Prof. Dr. Dadang Hartanto, menyampaikan apresiasi mendalam kepada Gereja Protestan Maluku (GPM) menjelang penyelenggaraan Sidang Sinode Ke-39 tahun 2025. Menurut Kapolda, GPM selama ini telah memainkan peran strategis dalam menjaga stabilitas sosial dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan di Maluku dan Maluku Utara.
“Selama hampir satu abad, GPM bukan hanya melayani umat dalam dimensi iman, tetapi juga menjadi mitra penting bagi negara dalam menjaga kerukunan, memperkuat nilai kebangsaan, serta memelihara keamanan dan ketertiban sosial,” kata Kapolda Maluku, Irjen Dadang Hartanto, Senin (6/10/2025).
Sidang Sinode ke-39 GPM mengusung tema “Anugerah Allah Melengkapi dan Meneguhkan Gereja Menuju Satu Abad GPM” yang diangkat dari 1 Petrus 5:10. Tema ini, menurut Kapolda, merefleksikan perjalanan panjang gereja dalam pelayanan dan pengabdiannya bagi masyarakat Maluku.
Ia menilai forum sinode ini merupakan momen penting untuk mengevaluasi arah pelayanan gereja, memperbarui visi organisasi, serta memperteguh komitmen pelayanan gereja bagi umat dan bangsa.
“Sidang Sinode merupakan forum strategis bagi GPM untuk melakukan evaluasi pelayanan, memperbarui visi, dan memperteguh arah panggilannya sebagai gereja rakyat Maluku,” ujar Irjen Dadang.
Kapolda juga menegaskan bahwa Polri siap menjadi mitra aktif bagi GPM dalam menjaga kedamaian dan ketertiban masyarakat. Ia menyampaikan bahwa kerja sama antara institusi kepolisian dan lembaga keagamaan seperti GPM adalah bagian penting dalam membangun peradaban yang harmonis dan berkeadilan.
“Kami di kepolisian hadir sebagai mitra sekaligus sahabat masyarakat, termasuk gereja. Polri berkomitmen terus memperkuat kerja sama dengan GPM dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” tegasnya.
Dalam konteks kehidupan sosial Maluku yang beragam, Kapolda menyebut nilai hidop orang basudara sebagai fondasi utama yang harus terus diperkuat melalui kolaborasi antara gereja dan aparat negara. Ia menilai gereja memiliki tanggung jawab moral dalam menanamkan nilai kasih, toleransi, dan ketaatan hukum.
“Gereja yang meneguhkan iman umat juga dipanggil menjadi teladan dalam membangun kepatuhan terhadap aturan, keadilan, dan perdamaian,” tambahnya.
Lebih lanjut, Irjen Dadang menekankan pentingnya menjadikan Maluku sebagai rumah besar bersama yang damai dan sejuk bagi semua golongan. Peran GPM dalam membina umat, katanya, telah membantu menciptakan iklim sosial yang harmonis dan penuh kasih.
“Semoga sidang ini menghasilkan keputusan yang meneguhkan gereja menuju satu abad pelayanannya. GPM semakin diberkati dan menjadi berkat bagi Maluku, Indonesia, dan dunia,” harapnya.
Sidang Sinode ke-39 GPM dijadwalkan berlangsung pada akhir Oktober 2025, dan menjadi salah satu agenda besar menjelang peringatan 100 tahun berdirinya gereja ini pada 2035 mendatang. Selain mengevaluasi pelayanan, sidang ini juga akan menentukan arah kebijakan gereja dalam merespons tantangan zaman.(MB-01)
