Halima sukur di duga Guru penipu, kepsek pembohong

oleh -214 Dilihat

Piru.malukubarunews.com – Praktek kejahatan yang di lakukan oleh Halima sukur, kini mulai di bongkar oleh para Guru SMA Negeri 6 Huamual.Perempuan kediaman Dusun Ketapang Desa Lokki Kecamatan Huamual Kabupaten seram bagian barat Provinsi Maluku, dia adalah  salah satu pegawai perempuan yang di kenal cukup licik dan pembohong dugaan perbuatan laknat itu, kini mulai ramai di perbincangkan para warga dan para pecinta kebenaran.

Pasalnya, pada hari Rabu tanggal 19 Juni 2024 Halima terlihat panik dan mulailah mengajarkan Guru bawahannya untuk membantu melindungi dirinya atas perbuatan terkutuk yang telah dia lakukan selama ini.

“Kendati demikian  para warga yang membenci kejahatan, mereka tidak mempercayai semua keterangan Hoax  yang telah di sampaikan oleh Halima lewat pemberitaan di beberapa media online seperti  Halima mengatakan, kalau pemberitaan tentang dirinya itu tidak benar.Halima juga menggunakan foto pertemuan dia dengan para dewan guru di sekolah sebagai bentuk dukungan se-akan-  akan semua dewan Guru, ikut untuk mengecam pemberitaan yang telah membongkar dugaan kejahatannya.

“Apa yang telah di sampaikan oleh Halima, di beberapa media online, itu tidak benar, alias tipu muslihat dan juga hoax, ucap salah seorang Guru, yang tak ingin namanya di sebutkan.

“kemarin, kami semua di undang oleh Halima untuk pertemuan mendadak  di sekolah. Pada saat pertemuan, dia membicarakan tentang pemberitaan yang mengatakan, dia telah meminta sejumlah uang dari dewan Guru yang mau mengurus kenaikan pangkat. begitu dia sampaikan hal itu, kami heran, kalau itu permasalahan nya, kenapa semua Guru harus di libatkan di dalam pertemuan itu, karena dari semua Guru yang ada di SMA 6 ini  cuma 8 orang Guru saja yang menjadi korban dugaan penipuan Halima.Kami tahu  tujuan pertemuan yang di lakukan oleh Halima saat ini hanyalah semata- mata  untuk melindungi dia dari kejaran public saja  dan dia cuma memerlukan dokumentasi padasaat pertemuan. Karena  dari 8 orang Guru yang menjadi korban, cuma ada 4 orang Guru saja yang ikut di dalam pertemuan itu.kenapa kami semua di suruh untuk ikut foto bersama dengan mereka. “beber sumber.

Lanjut dia, sebelumnya di dalam grup Whatshap sekolah Halima telah mengeluarkan tekanan kepada semua dewan Guru,” besok Rabu tanggal 19 Juni 2024  ada pertemuan penting di sekolah, “barang siapa yang tidak hadir itu berarti, dialah orang yang telah memberikan informasi kepada wartawan,”beber sumber menjelaskan.

“isi  pesan Halima di dalam grup. untuk di ketahui, kami para dewan Guru di SMA N 6 ini tahu tentang perbuatan terkutuk yang dilakukan oleh Halima  terhadap 8 orang Guru di sekolah tersebut  dan kami juga tahu kalau benar, dia telah meminta uang dari 8 orang Guru yang sedang proses kenaikan pangkat, Uang itu dia ambil dari tahun 2022  bahkan, di saat pertemuan kemarin, Halima mengajarkan kepada Guru yang menjadi korban dugaan penipuannya, Halima ajarkan kepada mereka, apabila kalau ada wartawan yang tanya, kalian bilang saja untuk pembuatan buku, biayanya sebesar, Rp 1.000 000 ( satu juta Rupiah. ) dan bila kalian di panggil untuk menghadap di dewan etik, kalian jangan bongkar hal itu.Karena  jangan sampai  tim yang mengerjakan kalian punya berkas, bisa  ikut terlibat dan akan di periksa juga.” begitulah perintah Halima kepada 4 Guru yang telah dia korbankan di dalam pertemuan itu. Karena 4 orang lainya, mereka berhalangan dan tidak hadir pada pertemuan kemarin.”Papar sumber.

Lanjut dia lagi, dia juga selalu menakut nakuti kami  para dewan Guru  dengan hubungannya sama ibu kepala dinas.”kami para dewan Guru sangat mendukung pemberitaan itu, Jadi berita yang mengatakan kami mengecam media  itu “bohong” dan Hoax.” tegas sumber.

Di tempat yang sama, sumber lain juga menjelaskan, via telepon milik sumber pertama. dalam keterangannya, kami dengar ada beberapa Guru di Huamual juga ikut menjadi korban seperti kami, kalau saya sendiri juga adalah salah satu korban di SMA N 6, “ucapnya.

“Saya minta agar nama saya juga harus di rahasiakan, pinta sumber,

Lanjutnya lagi, saat itu  Halima minta kepada kami untuk kasih uang panjar duluan jelang beberapa bulan kemudian  pada saat itu, mau memasuki lebaran idul fitri bertepatan dengan kami sedang mendapatkan gaji 13, Halima langsung menghubungi kami, dia katakan, tim yang sedang mengerjakan data kami, mereka sudah minta untuk kami segerah melunasi uang yang sisa.Akhirnya kami pun langsung melunasi uang itu  dan kami serahkan uang itu kepada Halima  tetapi sampai saat ini, SK itu tidak ada.”Jelas sumber.

Tambahnya lagi, sekarang, Halima telah membuat Grup Whatshap yang baru  dan di dalam grup itu cuma ada kami para Guru yang menjadi korban dugaan penipuannya, Dia juga mengancam kami,” kami tidak bisa di percaya karena kami telah membongkar rahasianya kepada wartawan.”Ucap sumber

“Geram, dia memang orangnya cukup licik, kami di suruh untuk tutup mulut, dia kira kami ini bodok, bahkan di dalam pertemuan kemarin, dia katakan, berita tentang dirinya itu ada hubungannya dengan politik.karena menurut dia, ini ada lawan politik pak Murad Ismail yang ikut main.”Kami bingung, kami yang di korbankan, kenapa ada nama Murat Ismail yang di sebut-sebut oleh Halima di dalam pertemuan itu ?, tanya sumber .

Kami yang berjumlah 8 orang yang telah menjadi korban dugaan penipuan Halima ialah:
1 Ibu Ayana Spd
2 lbu Ma lsmail
3 lbu Mey
4 pak Samsudin lacoco
5 pak Usran
6 pak Sahrudin Tomia
7 lbu Noni
8 pak Umarudin.

kami semua bukanlah orang bodok  yang bisa  di ajar untuk melindungi dugaan kejahatannya  di hadapan dia kami diam saja  karena kami ini adalah sama- sama tenaga pendidik, kami cuma perbedaan dengan dia adalah  unsur pimpinan saja. Kami juga tidak mau untuk berdebat dengan dia, Karena menurut kami, berdebat itu bukan solusi untuk menyelesaikan masalah.

Untuk itu, kami sangat berharap  agar kami di panggil oleh dewan etik  supaya kami bisa untuk membongkar semuanya,”harap sumber tutup.(MB-MR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.