Gubernur Maluku didampingi Wagub Tinjau Korban Tawuran SMK 3 Ambon, Janji Renovasi Rumah Terbakar

oleh -135 Dilihat

Ambon, Malukubarunews.com – Aksi tawuran pelajar SMK Negeri 3 Ambon yang terjadi baru-baru ini menyisakan luka mendalam bagi masyarakat di Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon. Tawuran yang berujung chaos tersebut menyebabkan 24 rumah warga terbakar, dan sekitar 236 jiwa dari 59 KK terpaksa mengungsi ke beberapa lokasi darurat.

Menanggapi krisis tersebut, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, bersama Wakil Gubernur H. YgAbdullah Vanath, Asisten II Sekda Maluku Kasrul Selang, dan jajaran Dinas Sosial Provinsi Maluku, turun langsung ke titik pengungsian untuk melakukan peninjauan dan memastikan bantuan segera disalurkan.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota yang sudah melakukan gerak cepat dalam menangani para pengungsi, baik dalam mengirimkan tenaga medis maupun kebutuhan lainnya,” kata Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa saat ditemui Rabu (20/8/2025).

Kunjungan dilakukan di Kantor Desa Poka, Kantor Desa Nania, Kantor Desa Negeri Lama, dan Aula Desa Hunuth, tempat sebagian besar korban terdampak ditampung sementara.

Dalam kesempatan tersebut, Lewerissa melihat langsung kondisi para pengungsi, termasuk anak-anak dan lansia, yang kini tinggal dalam kondisi terbatas. Ia pun segera memerintahkan jajarannya untuk mempercepat proses pengiriman logistik dan bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan.

“Untuk para pengungsi, pemerintah akan berupaya memberikan yang terbaik dan melakukan penanganan terbaik bagi basudara semua,” tegasnya.

Lebih lanjut, Gubernur Maluku menyampaikan bahwa pemerintah tidak menghendaki peristiwa seperti ini terjadi, namun komitmen penuh akan diberikan untuk memulihkan situasi serta merestorasi rumah-rumah yang hangus terbakar.

“Sebagai Gubernur, beta tidak menghendaki basudara semua tinggal lama di pengungsian. Pemerintah akan berupaya melakukan renovasi rumah-rumah basudara yang terbakar maupun rusak, dan memberikan rasa aman,” janji Lewerissa.

Dalam seruan kemanusiaannya, Gubernur juga meminta masyarakat untuk tidak terpancing emosi atau melakukan tindakan balasan yang bisa memperkeruh suasana. Ia mengajak semua pihak untuk tenang, berpengharapan, dan terus mempercayakan penanganan sepenuhnya kepada pemerintah.

“Beta juga turut merasakan apa yang basudara semua rasakan. Mari tetap tenang, kuat, bertekun dalam doa, dan jangan lakukan hal-hal yang bisa menambah penderitaan masyarakat,” imbuhnya.

Gubernur Lewerissa memastikan bahwa selain bantuan logistik dan medis, pemerintah provinsi akan memfasilitasi rehabilitasi psikologis bagi warga, khususnya anak-anak sekolah dan perempuan, yang ikut terdampak secara traumatis akibat insiden ini.

Pemerintah Provinsi Maluku menunjukkan tanggung jawab penuh terhadap dampak aksi tawuran pelajar yang berujung bencana sosial. Peninjauan langsung oleh Gubernur Maluku menegaskan pentingnya solidaritas, kecepatan respon, dan langkah nyata untuk memulihkan kehidupan warga terdampak. Renovasi rumah, penanganan psikososial, serta upaya menjaga stabilitas wilayah menjadi fokus utama pemerintah ke depan.(MB-01)