
Ambon, MalukuBaruNews.com – Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa yang juga Ketua Upulatu Provinsi Maluku menyerukan semangat kebersamaan dan tanggung jawab kolektif dalam perayaan Hari Ulang Tahun ke‑450 Kota Ambon, yang diperingati setiap tanggal 7 September.
Dalam pidatonya di Lapangan Merdeka, sejumlah pihak hadir mulai dari unsur militer, kepolisian, hingga pejabat sipil dan tokoh masyarakat.
Tema perayaan tahun ini, “Bergerak Bersama Par Ambon, Maluku Deng Indonesia Pung Bae”, mencerminkan komitmen seluruh lapisan masyarakat untuk memajukan Ambon secara inklusif .
Gubernur menegaskan bahwa ulang tahun ke‑450 bukan hanya seremonial, melainkan saat untuk introspeksi dan pemulihan tatanan kota. Ia mengajak masyarakat menjaga harmonisasi suku, agama, dan budaya dengan penuh tanggung jawab.
“Mari kita tunjukkan bukan hanya lewat kata, tapi lewat tindakan sehari-hari—ASN, polisi, swasta, pelajar, semuanya harus tarus biking bae,” ujarnya penuh semangat Gubernur Maluku dalam sekapur Sirih saat menghadiri HUT ke 450 Kota Ambon.
Tanggal 7 September ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Ambon karena serangkaian peristiwa sejarah, termasuk pembangunan Benteng Portugis pada 1575 dan pengakuan politik pada masa kolonial yang memberi hak sama kepada warga atas kota—yang kemudian ditetapkan melalui seminar tahun 1972 .
Pemerintah daerah bersama unsur Forkopimda, tokoh adat, agama, hingga masyarakat ambil bagian dalam upacara. Kehadiran banyak pihak menandai keseriusan bersama dalam merawat persatuan dan identitas kota
Meski puncak perayaan jatuh pada tanggal 7 September, Pemkot Ambon telah memulai dengan pencanangan dan peluncuran layanan publik seperti Call Center 112 pada 18 Agustus sebagai simbol pelayanan modern yang diluncurkan pada momen bersejarah ini
Pemkot menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan meriah seperti jalan santai, senam sehat, lomba lintas usia, doa lintas agama, dan pesta rakyat pada puncak perayaan. Semua ini menggambarkan kebersamaan warga Ambon dalam satu narasi kebangsaan .
Semua rangkaian kegiatan difokuskan di Lapangan Merdeka Ambon, pusat kegiatan publik kota, sebagai ruang bersama bagi seluruh warga merayakan kebersamaan dan kota.(MB-01)
