
Masohi,malukubarunews.com – Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa mengajak seluruh masyarakat Maluku menjadikan semangat Masohi yang berarti bekerja bersama-sama sebagai dasar moral dan sosial dalam membangun daerah. Ajakan ini disampaikan Gubernur saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Kota Masohi di Alun-Alun Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Senin (3/11/2025).
“Kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas kasih dan penyertaan-Nya, hari ini kita dapat berkumpul di tempat bersejarah ini memperingati HUT ke-68 Kota Masohi,” ujar Gubernur Hendrik mengawali sambutannya di hadapan ribuan masyarakat dan tamu undangan.
Menurutnya, Kota Masohi bukan hanya pusat pemerintahan Kabupaten Maluku Tengah, tetapi juga jantung Pulau Seram serta simbol persaudaraan dan gotong royong masyarakat Maluku.
“Kota ini punya kisah luar biasa. Tanah yang dulu masih berupa hutan, kini menjelma menjadi kota yang ramai, dinamis, dan penuh semangat,” ungkapnya.
Meneladani Pesan Bung Karno
Dalam pidatonya, Hendrik mengutip pesan Presiden Soekarno saat meresmikan Kota Masohi pada 3 November 1957. Ia menegaskan bahwa nilai Masohi adalah warisan sejarah dan ideologi kerja bersama yang harus terus dihidupkan.
“Kata-kata penuh semangat Bung Karno saat peresmian kota ini telah mengguncang dada dan menyalakan api semangat itu: Masohi, yang artinya bekerja bersama-sama, bahu-membahu, tangan bertaut, hati berpadu. Kalau kita mau membangun negeri ini, hanya ada satu jalan — kita harus Masohi,” tegasnya dengan nada berapi-api.
Bangun Karakter dan Disiplin
Gubernur juga menekankan bahwa kemajuan daerah tidak hanya diukur dari infrastruktur fisik, tetapi juga dari karakter dan kedisiplinan masyarakatnya.
“Kemajuan tidak hanya diukur dari jalan aspal atau gedung tinggi, tapi juga dari karakter dan kedisiplinan masyarakatnya,” ujarnya.
Ia mengingatkan pentingnya tanggung jawab bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pelajar.
“Kalau masih suka baku marah, buang sampah sembarangan, melanggar aturan, atau mabuk lalu cari gara-gara, jangan mengaku warga Masohi. ASN jangan terlambat masuk kantor, jangan duduk di rumah kopi saat jam kerja. Anak sekolah harus rajin belajar, jangan bolos, dan jangan bikin keributan,” tegasnya.
Masohi dalam Makna Modern
Hendrik mengajak masyarakat menerjemahkan semangat Masohi dalam konteks kekinian.
“Kalau dulu semangat Masohi diwujudkan dengan angkat batu sama-sama dan bangun rumah sama-sama, maka hari ini semangat itu harus kita maknai dalam konteks baru: bangun ekonomi sama-sama, jaga kebersihan kota sama-sama, lawan hoaks sama-sama, dan jaga kerukunan sama-sama,” jelasnya.
Kalesang Hidup Orang Basudara
Dalam bahasa yang akrab dan membumi, Gubernur mengajak masyarakat memulai perubahan dari hal kecil.
“Mari kerja bikin bae par Masohi. Mulai dari kalesang diri, kalesang rumah, kalesang kintal, kalesang karja, kalesang balajar, dan kalesang hidup orang basudara,” ajaknya disambut tepuk tangan warga.
Kota Strategis, Potensi Besar
Gubernur juga menyoroti potensi Masohi untuk berkembang sebagai pusat jasa, perdagangan, dan pariwisata di Maluku Tengah.
“Dengan posisi strategis, sumber daya alam yang melimpah, serta potensi wisata dari Pantai Ina Marina sampai Teluk Elpaputih, Masohi bisa menjadi kota unggulan di Maluku,” tuturnya.
Rawat Warisan Bung Karno
Ia menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai persaudaraan yang diwariskan Presiden Soekarno.
“Masohi lahir dari semangat persaudaraan yang dicetuskan oleh Bung Karno. Sekarang, 68 tahun kemudian, tugas kita adalah menyirami pohon itu agar tetap tumbuh subur. Kita rawat persaudaraan, kita jaga kedamaian, dan kita isi dengan pembangunan yang bermanfaat bagi semua,” katanya.
Dari Masohi untuk Indonesia
Gubernur menutup sambutannya dengan pesan optimisme.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Maluku, saya mengucapkan Dirgahayu ke-68 Kota Masohi. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberkati langkah kita semua. Dari Kota Masohi untuk Maluku, dari Maluku untuk Indonesia,” tutupnya.
Perayaan HUT ke-68 Kota Masohi ditandai dengan pembagian hadiah lomba Cerdas Cermat antar-pelajar serta hiburan rakyat. Acara dihadiri oleh Forkopimda Provinsi Maluku, Anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten, Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tengah, Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, jajaran TNI/Polri, tokoh masyarakat, serta organisasi perempuan dan pemuda.(MB-01)
