Di duga Andi candra AS Adudin cuma mengejar Duit di SBB , akhirnya Rakyat semakin menderita

oleh -141 Dilihat

Piru.malukubarunews.com – Penjabat bupati Kabupaten Seram Bagian Barat ( SBB ) Provinsi Maluku Andi Candra as adudin bukan lah orang yang mengerti dengan sistem pemerintahan yang di harapkan oleh Rakyat di Kabupaten Seram Bagian Barat,

Andi Candra as adudin datang  Kabupaten Seram Bagian Barat, bukanya untuk melayani masyarakat SBB  dengan baik, justru Andi Candra as adudin datang ke SBB  bertujuan untuk memperkaya diri dengan hasil daerah yang di serahkan oleh pemerintah pusat untuk kesejahteraan masyarakat,

Andi Candra as adudin sepertinya bukanlah orang yang baik, pasalnya, semenjak Andi Candra mengangkat direktur Rumah sakit umum Daerah di Kabupaten SBB banyak masalah yang terjadi di dalam Rumah sakit namun Andi Candra as adudin lebih memilih diam dan tidak mau tahu tentang hal –  hal yang tidak menghasilkan uang,

Kuat dugaan Andi Candra lebih memilih uang ketimbang keselamatan ratusan warga SBB  yang sementara menjalani pengobatan di RSUD Piru, hal ini bisa kita lihat dari edaran hasil cat di antara sesama perawat di dalam Rumah sakit,

Edaran cat yang beredar berdasarkan hasil yang di terima media ini dari salah satu pegawai Rumah sakit, selamat malam bapak ibu dokter dan rekan rekan kerja semua, sekedar menginformasikan, berhubung tabung untuk pemeriksaan darah Rutin dan tabung untuk pemeriksaan kimia darah su seng ada di gudang Farmasi lai, maka, pelayanan laboratorium darah Rutin dan kimia darah, untuk sementara Katong sengbisah layani, sampai dengan alat dan bahan bahan tersebut tersedia,

Dari edaran tersebut patut di pertanyakan kemanakah uang daerah selama ini,? ini kah yang di bilang Andi Candra as adudin siap untuk cuci piring kotor di sbb, bayangkan saja dana untuk penyelamatan nyawa manusia sudah tidak tersalur dengan baik, bagaimana dengan dana yang lain?

Untuk di ketahui obat obatan, cairan infus, tabung di laboratorium, dan juga perlengkapan pelayanan pasien lainya, bahan dan alat ini, semua sudah tidak ada sejak lama namun pj bupati tidak peduli tentang hal itu,

Info ini di dapat berdasarkan keterangan dari salah seorang tenaga medis yang memberikan keterangan kepada media ini via telepon selulernya soreh ini 18 Maret 2024, dalam keterangan nya, kami sebenarnya sudah mau mogok kerja untuk melayani pasien sudah cukup lama, karena kesediaan obat obatan sudah tidak adalagi sejak lama, cuma kami sayang sekali terhadap pasien yang sementara di Rawat di Rumah sakit, jelas sumber,

Lanjutnya, padahal semua keadaan yang sedang di alami oleh kami di dalam Rumah sakit ini telah kami lamporkan kepada direktur Rumah sakit maupun kadis kesehatan, bahkan sampai kepada pj bupati sendiri, ucap sumber

Lanjutnya lagi, namun apa yang kami sampaikan tidak ada respon sama sekali, oleh pj bupati, entah apa maksud dan tujuan pj bupati terhadap kondisi yang sedang terjadi di dalam Rumah sakit, kami juga tidak tau dengan kelakuan pj bupati sbb, kata sumber,

Yang kami kuatirkan saat ini adalah, jangan sampai ada pasien yang sakit dan butuh perawatan medis di Rumah sakit saat ini, kami tidak mungkin menerima pasien itu untuk di rawat, mengingat karena obat apa yang mau kami gunakan untuk mengobati pasien tersebut,

Begitu juga sebalik nya, bila kami menolak untuk melakukan pengobatan terhadap pasien yang butuh perawatan, berarti mereka harus ke Ambon atau ke Masohi untuk berobat, betapa berdosa lagi kalau sampai nyawa pasien tersebut tidak dapat di selamatkan di karenakan paktor perjalanan ke Ambon atau ke Masohi terlalu jauh, kuatir sumber.” tutup (MB.MR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.