Ambon.malukubarunews.com – Penjabat Walikota Ambon Dominggus Kaya membuka resmi 12.30 pembukaan verifikasi lapangan Tsunami Ready Community desa galala dan negeri -negeri Hative Kecil bertempat di SMP N tiga hative kecil galala Ambon yang diselenggarakan oleh BMKG Stasiun geofisika Ambon.Pukul 12.30 WIT Selasa,11 Juni 2024.
“Kami memahami untuk sampai pada tahap edukasi ini untuk memperoleh pengakuan internasional dari Unesco .Hal ini tidak akan mudah dan penuh dengan perjuangan.semua itu tidak lepas dari bimbingan dan pendampingan dari BMKG stasiun Ambon yang terus menjadi sebuah kebanggaan bahwa nantinya galala dan hetive ini akan menjadi calon komunitas siaga tsunami pertama di Maluku khususnya di kawasan timur indonesia yang juga akan diakui oleh Unesco.”ungkap Pj.Walikota Ambon Dominggus Kaya dalam sambutannya.
“Ini juga merupakan pengingat bahwa kota Ambon memiliki potensi bencana alam gempa bumi dan tsunami yang tinggi. Catatan-catatan sejarah tentang itu menjadi penting untuk kita cermati baik dari virus maupun 8 oktober 1955 .Hal ini membuktikan bahwa ancaman nyata dari bencana tsunami dan gempa bumi itu bisa saja terjadi.”ujarnya
Melihat kenyataan ini,lanjut Kaya untuk mendorong desa-desa lain bukan saja untuk galala dan hetive tapi juga desa-desa pesisir karena kita Maluku adalah kawasan dan daerah kepulauan yang tentu saja banyak sebagian besar negeri kita atau desa kita ada di kawasan-kawasan pesisir.
“Sehingga bisa menjadi masyarakat yang atau desa yang tangguh dan siap juga untuk punya kesadaran dan kesiap siagaan menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami yang dapat terjadi.”
Menurutnya,tidak ada seorangpun yang menginginkan bencana tapi bila itu terjadi maka masyarakat kita harus bersiaga lebih siap dan bukti kemandirian untuk memandu manusia risiko.”
Pertimbangkan kerentanan keter- paparan dan potensi ancaman yang ada maka kehadiran komunitas-komunitas yaitu bencana yang telah tidak sangat diperlukan untuk bekerjasama dengan BMKG ini dalam upaya pengurangan resiko bencana di kota Ambon dalam pasca bencana. Dan 12 indikator penilaian yang diselenggarakan oleh unisco ini akan menjadi hal yang penting untuk kita perhatikan bersama dan mudah-mudahan bisa di penuhi oleh desa.”tandas Kaya
Kami pemerintah mendorong untuk mempersiapkan negeri-negeri, desa-desa, kelurahan kelurahan lain untuk memperkuat kapasitas dan kesiapsiaga masyarakat dalam mengenal ancaman risikologi lingkungannya mampu mengelola informasi peringatan ini yang disediakan BMKG memahami peringatan serta dapat melakukan devakuasi mandiri seperti yang akan kita saksikan nanti dalam simulasi di Hative ini.”jelas Kaya
Kaya berharap momen ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk melatih kesiapan masyarakat dan seluruh stakeholder dan perencanaan di kota Ambon sekaligus membangun komunitas dan komitmen komunikasi dan koordinasi yang baik antara pihak pemerintah daerah BMKG dan sebagainya yang dicapai oleh desa galala dan hative kecil semoga menjadi motivasi dan inspirasi bagi negeri desa kelurahan yang lain untuk mempersiapkan diri.”harapnya
Kami juga berharap bisa menjadikan kota sebagian kota yang bertanggung dan siap menghadapi bencana gempa bumi.”pungkas Kaya menutup(MB-AM)