Ambon.malukubarunews.com- Akhir – akhir ini banyak pelanggaran terjadi di Provinsi Maluku terkait dengan Pemilu many politik Praktis menjelang pemilukada November mendatang khususnya di 11 Kabupaten Kota.Hal tersebut, disampaikan Sekretaris Komisi I DPRD Maluku Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) dapil II Kabupaten Buru dan Buru Selatan Nina Batuasa saat menggelar rapat kerja ( Rakor) bersama mitra kerja di ruang komisi I Selasa,5 November 2024
Dihadapan Ketua Komisi I dan Wakil Ketua ,Bawaslu.Maluku Pihak TNI,Polri,Pejabat Walikota Ambon dan Biro pemerintahan Maluku,dan Kesbangpol yang hadir, Nina dengan suara lantang menyampaikan, hal in menjadi fenomena ketika Aparatur Sipil Negara (ASN ) ada banyak permasalahan di daerah termasuk Buru dan Buru Selatan (Bursel) terkait salah satu pasangan calon (Paslon) yang terlibat bagi-bagi duit.
Menurut Nina, ASN yang terlibat many politik di Kabupaten buru itu yang diibaratkan sangat stadium empat .Karena lokasi tambang dan lokasi Sumber Daya Alam ( SDA ) yang membuat orang itu memandang bahwa politik ini duit dan itu tidak kita ragukan lagi dan itu nyata.”terangnya
Dirinya berharap bahwa fungsi pengawasan dari Bawaslu,i bisa bekerja dengan baik; dan bisa netral untuk melihat kondisi lapangan yang sangat stadium 4 tersebut .Karena hal ini sangat mengkhawatirkan ketika Buru dan Buru Selatan terjadi mony politik yang tinggi.dengan angka kemiskinan yang semakin meningkat terutama di Buru Selatan.”harap Nina
Olehnya itu,Nina berharap lagi bahwa penyelenggara dan pengawasan pemilu mampu bekerja sama untuk melihat kondisi kursial karena ketika satu catatan pemerintahan di transaksikan dengan duit bagaimana daerah ini bisa berkembang.” tanya Nina berharap
Kita sebagai legislatif yang merepresentasikan masyarakat juga melihat ini sangat kacau di lapangan dengan berbagai keluhan apalagi termasuk ASN dan kades.
“Kades itu selalu menjadi Pioneer seksi saya katakan.Karena biasanya ada transaksi antara sistem pemerintahan yang melibatkan kades dalam pemelihan kepala desa apalagi sekarang masih Penjabat
Nina mengaku, kekuatan tersebut ada di Penjabat Gubernur ,Penjabat Bupati dan ketika mereka menitipkan orang-orang mereka di daerah masing-masing atau di desa masing-masing maka pertarungan itu sangat kelihatan.”
Hatur Nina, kalau itu bisa diterjemahkan lagi setiap kandidat itu pasti dia akan punya pegangan beberapa kepala desa dan itu kita tahu tapi kita sebagai legislatif yang menjalankan fungsi pengawasan tanpa bantuan dari bapak-bapak sekalian apalah daya kita untuk menyikapi hal ini?.tanya Nina menuturkan
Diakhir kata, Nina kembali berharap kehadiran kita di hari ini, dapat memberikan solusi cermat, tepat langkah prefentif untuk ke depan pemilu yang damai aman transparan dan netral.” tutup Nina (MB-01)