ASRI-SELFINUS Di ingatkan
Piru.malukubarunews.com – Menjilat dan Memuja-muji itu bukan suatu budaya, itu karakter Yang merusak peradaban Manusia, Cetus Harun Matayane , SH Advokat dan aktivis SBB
Sebab untuk menciptakan Pemerintahan yang Kuat, bersih, transparansi dan Kompetitif dibutuhkan sumberdaya manusia yang mumpuni dan berintegritas untuk mengisi jabatan dalam organ Pemerintahan di Kabupaten Seram Bagian Barat harus Sesuai dengan bidang Ilmu, Kompetensi dan memiliki Karakter yg baik hanya dengan begitu kabupaten Yang bertajuk Saka Mese Nusa ini mampu memiliki daya saing dengan 10 kabupaten kota Lainnya di Maluku..
Pernyataan ini di sampaikan oleh salah satu tokoh muda SBB Harun Matayane SH kepada media ini lewat telepon selulernya, kamis 6 maret 2025.
Lanjutnya, selaku pemuda dan aktivis Saka Mese nusa yang mencintai daerah ini maka, sebagai suatu kewajiban bagi saya untuk Mengingatkan Bupati Dan Wakil Bupati ( Asri Arman -Selfinus Kainama) untuk tidak menciptakan Bupati-bupati kecil, seperti yang sebelum-sebelumnya terjadi. Jual beli jabatan di lingkup Pemerintahan, misalnya Seseorang mau Jadi Kepala Sekolah harus Bayar, mau jadi Camat harus bayar, mau jadi Pejabat Desa Pun Harus bayar.. Ini kan Melanggar undang-undang, juga Merusak Peradaban Sistem pemerintahan di kabupaten. Hal ini disebabkan oleh orang-orang lingkaran Kekuaasan Baik di luar kantor Bupati maupun di dalamnya sehingga ASRI-SELFINUS harus was-was.
Selain itu juga saya mengingatkan bapak berdua bahwa sistem birokrasi dan pemerintahan yang baik itu di mulai dari Atasan ke bawahan, Dari Dalam kantor bupati, Dinas-dinas, Kantor Camat sampai ke dalam kantor desa harus selaras. Sistem pelayanan untuk mencapai Visi misi 5 Tahunan, jangan memerintah hanya di ibu kota kabupaten (piru) namun juga harus selaraskan itu ke desa-desa, sebab belajar dari pengalaman ada Bupati -Bupati kecil yang menguasai kerajaan-kerajaan Kecil sehingga masyarakat merasa Risih yang pada ujung-ujungnya menciderai nama Baik Bupati dan wakil bupati itu sendiri.
Lanjut Harun, bupati dan wakil di ingatkan untuk tidak Terlena dan Terbuai dengan Pujian Sebab Karakter penjilat itu Merusak Peradaban manusia, merasa paling dekat dengan Kekuasaan dan mulai memainkan perannya untuk menjadi Paduka dan baginda atas masyarakat, Ini yang harus di perhatikan jangan sampai karakter Penjilat ini Menjadi Hama Dalam Tubuh Pemerintahan, “tutup Matayane. ( Mozes )