125 Tahun Bahaya Seram, Masyarakat Negeri Rutah Lakukan Syukuran Dan Do’a Bersma

oleh -177 Dilihat

Malteng.MalukuBaruNews.Com – 125 tahun sudah tragedi gempa bumi dan sunami melanda pulau seram, pada (29/09/1899) Negeri Amahai Islam yang mana saat ini telah menjadi Negeri Rutah, pada saat itu ditenggelamkan oleh gelombang yang begitu dasyat, sehingga masyarakat Amahai Islam berpindah menjadi Negeri Rutah.

Trauma serta rasa takut akan kejadian 125 tahun silam, “Warga masyarakat Negeri Rutah Kecamantan Amahai Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) melaksanakan Syukuran dan do’a bersama di Mesjid Nurul Ahmad Rutah. Minggu 29/9/2024.

Syukuran dan doa bersama di pimpin Langsung oleh imam mesjid Rutah Amru Latarissa dan Hatip Munawar Wattimena serta didampingi Penjabat Kepala Pemerintah Negeri, bersama tokoh adat, takoh Agama, tokoh masyarakat, panitia pelaksana dan masyarakat Negeri Rutah.

Hal itu dilakukan bertujuan untuk memintah perlindungan keselamatan dari Allah SWT guna dijauhkan dari segalah bencana serta mendoakan parah leluhur yang meninggal akibat bencana yang terjadi 125 tahun silam.

Tidak hanya itu, mengenang kembali terjadinya tragedi bahaya seram pada tahun 1899, Seluruh masyarakat Negeri Rutah juga melakukan Makan Patita (Makan Bersama) yang di pusatkan di depan jalan utama negeri Rutah.

“29 september 1899 menjadi hari yang tak dilupakan bagi warga dipulau seram, khususnya masyarakat negeri rutah-lounusa tomarala, kecamatan amahai, kabupaten maluku tengah.”

Refleksi bahaya seram yang di lakukan masyarakat mempertegas bahwa masyarakat negeri Rutah tidak melupakan sejarah serta terus bergandengan tangan membangun negeri dengan semangat persaudaraan layaknya orang basudara. Hal itu di sampaikan tokoh masyarakat atau sesepuh negeri rutah, haji abdul rauf latarissa.

Lanjut dikatakannya, euforia kebersamaan yang terjalin dalam mengenang bahaya seram di negeri rutah, seperti makan Patita (makan bersama) di hari ini bukanlah ajang hura-hura, melainkan sebuah penggambaran dari peristiwa pasca bencana bahaya seram, dimana pada saat itu, warga negeri rutah berkumpul bersama, dan saling bantu untuk kembali melukis peradaban baru.”Terangnya

Peristiwa tersebut terjadi di waktu subuh 19 September 1899. Disaat itu ada seorang penghulu mesjid yang datang lebih awal untuk menimbah air di tempat wudhu ia pun mendengar adanya suara gemuru sehingga ia memukul beduk untuk membangunjan masyarakat yang menandakan ada bencana yang datang. Karena ketakutan dengan melihat laut sudah terbalah pada saat itu, warga masyarakat melarikan diri di suatu tempat yang bernama “LaAlo”.

Setelah itu masyarakat yang melarikan diri ke LaAlo kembali melihat Negeri dan tidak ada satupun bangunan yg tersisa pada saat itu. Dengan demikian masyarakat pun berpindah kenegeri Rutah.”Tuturnya

Untuk itu, Dirinya mengucapkan banyak terimakasih kepada Panitia yang walaupun serabah kurang, dengan berbagai pengalaman yang minim tetapai karena mereka mau berkoordinasi dan Alhamdulillah hari ini saya nyatakan mereka telah sukses melaksanakan Peringatan 125 tahun bahaya seram.”ucapnya

Dengan demikian Saya selaku tokoh masyarakat/sesepuh Negeri Lounussa Tomarala berharap dengan adanya pelaksanaan peringatan 125 tahun bencana alam atau bahaya seram ini Mudah-mudahan masyarakat Negeri Rutah semunya bisa bersatupadu untuk membangun negeri ini secara bersama-sama.”Harapnya

“Susa atau pun senang Susa ataupun duka teteapi kalau kita bersama-bersama bergandengan tangan insya Allah kita akan mengejar seluruh ketinggalan di Negeri Tercinta ini.”Pungkasnya

Ketua panitia, Jenap Lewenussa mengharapkan, warga negeri rutah, khususnya generasi penerus agar semakin mencintai negerinya, membangun persatuan dan kesatuan, serta bersama pemerintah mambangun negeri lounusa tomarala yang kita tercinta. “sesuai tema yang diusung, membangun negeri yang berperadaban dan berintegritas, melalui semangat persaudaraan dan kekeluargaan orang basudara, menuju generasi tomarala yang lebih baik.”Tutupnya. (MB-FB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.