Wali Kota Ambon : Peringatan Maulid bukan sekadar tradisi, melainkan ajakan untuk merenungi ajaran dan keteladanan Nabi Muhammad SAW.

oleh -68 Dilihat

Ambon, Malukubarunews.com – Pemerintah Kota Ambon melalui Majelis Taklim Al-Madinah memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah tahun 2025 Masehi dengan khidmat dan penuh makna. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Islamic Center Ambon pada Kamis (2/10/2025) ini mengusung tema: “Menyebarkan Pesan Rasulullah SAW dan Toleransi, Hidup Berdampingan dalam Keberagaman untuk Ambon yang Manise.”

Kegiatan keagamaan ini menjadi refleksi penting bagi masyarakat Kota Ambon yang dikenal majemuk, multikultural, dan heterogen. Dalam sambutannya, Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena menegaskan bahwa peringatan Maulid bukan sekadar tradisi, melainkan ajakan untuk merenungi ajaran dan keteladanan Nabi Muhammad SAW.

“Peringatan Maulid Nabi bukan hanya sebuah tradisi keagamaan yang terus dilakukan dari waktu ke waktu, tetapi momentum ini mengajarkan kita untuk terus merenung kembali ajaran dan keteladanan Nabi,.”ungkap Bodewin Wattimena, Wali Kota Ambon.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Ambon untuk menghidupkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan masyarakat. Melalui Majelis Taklim Al-Madinah, yang dibentuk saat Bodewin menjabat sebagai Penjabat Wali Kota, Pemkot ingin menghadirkan ruang dakwah yang aktif dan inklusif.

“Pemerintah Kota Ambon merasa bangga karena Majelis Taklim ini saya bentuk saat menjadi Penjabat Wali Kota. Waktu itu, untuk memperingati Maulid Nabi, saya perintahkan agar dibentuk koordinasi yang kemudian diusulkan nama Al-Madinah,”jelas Wali Kota.

Acara ini melibatkan berbagai elemen Pemkot Ambon, Majelis Taklim Al-Madinah, serta lembaga-lembaga keagamaan lainnya, termasuk Baznas Kota Ambon. Masyarakat dari berbagai latar belakang turut hadir, mencerminkan keberagaman yang rukun di kota ini.

Menurut Wali Kota, nilai-nilai toleransi dan hidup berdampingan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW sangat relevan untuk konteks Kota Ambon yang penuh keberagaman. Ia menekankan pentingnya saling menghargai perbedaan sebagai fondasi hidup bermasyarakat.

“Ajaran Nabi menumbuhkan kehidupan yang rukun dan harmonis, didasari sikap saling menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi persatuan, khususnya di Ambon yang multikultural,”ujar Bodewin Wattimena.

Sebagai bentuk kepedulian sosial dalam semangat Maulid, acara ini juga dirangkaikan dengan aksi berbagi untuk korban kebakaran. Sebanyak 33 paket peralatan masak dibagikan kepada warga terdampak di Negeri Batu Merah dan Hunut.

“Dalam kerja kolaboratif antara Baznas, Majelis Taklim Al-Madinah dan Pemkot, kami akan berbagi dengan saudara-saudara kita korban kebakaran,”tambah Wali Kota Ambon.

Pemerintah Kota Ambon, melalui 17 program prioritasnya, terus berupaya membangun kehidupan bersama antarumat beragama. Bodewin menegaskan komitmen itu dengan tagline: Beta Par Ambon, Ambon Par Samua sebagai semangat inklusif bagi seluruh masyarakat.

“Pastikan kita mau memberikan diri sepenuhnya kepada kota ini dan membangun kehidupan bersama di kota ini,”tegasnya.

Wali Kota menekankan bahwa semangat Maulid Nabi harus menjadi titik tolak untuk memperkuat silaturahmi dan kepedulian sosial, terutama bagi aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan yang berlandaskan nilai-nilai akhlak Rasulullah SAW.

“Suri dan tauladan Nabi Muhammad SAW patut kita wujudkan dalam beribadah, beriman, bertakwa, dan melayani masyarakat di kota yang kita cintai ini,”tutup Bodewin Wattimena.

Dengan semangat toleransi, solidaritas, dan keteladanan Nabi, Pemkot Ambon berharap dapat terus menjadi contoh kota yang damai dalam keberagaman serta menjadikan Maulid Nabi sebagai momen penguat persatuan umat.(MB)