Wagub Maluku Abdullah Vanath Tunjukkan Keteladanan: Minta Maaf Langsung kepada MUI, Tegaskan Sikap Rendah Hati dan Tanggung Jawab Moral

oleh -10 Dilihat

Ambon, 30 Juli 2025 – Dalam suasana penuh kehangatan dan keteduhan, Wakil Gubernur Maluku, Hj. Abdullah Vanath, secara pribadi mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku, Rabu malam (30/7/2025), untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung atas pernyataannya dalam perayaan HUT Kabupaten Maluku Barat Daya yang belakangan menuai kegelisahan di kalangan umat Muslim.

Didampingi oleh Asisten I Setda Maluku, Djalaludin Salampessy, dan Juru Bicara Pemprov Maluku, Kasrul Selang, Wagub disambut langsung oleh Ketua Umum MUI Maluku, Dr. H. Abdullah Latuapo, MHI, beserta para pengurus harian dan tokoh-tokoh ulama Maluku.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh nasihat, Wagub Vanath menunjukkan sikap terbuka, tulus, dan penuh kesadaran moral. Ia datang bukan sebagai pejabat yang merasa kebal terhadap kritik, tetapi sebagai seorang Muslim yang mengakui kekhilafan dan ingin merawat ukhuwah di tengah masyarakat.

“Beta tidak ingin mengundang MUI datang ke kantor, agar tidak ada prasangka. Maka sebagai umat Islam dan pejabat publik, Beta memilih datang sendiri dan menyampaikan permohonan maaf kepada para ulama dan umat,” ujar Wagub dengan nada tenang.

Ia mengakui bahwa pilihan kata dalam pidatonya beberapa waktu lalu dapat menimbulkan luka dan keresahan, meski tidak ada niat merendahkan agama mana pun. Wagub juga menyatakan kesiapannya menghadapi proses hukum yang sedang berjalan, sembari memohon maaf dari hati yang paling dalam.

“Setelah banyak mendapat nasihat malam ini, Beta sampaikan permohonan maaf setulus-tulusnya. Semoga ke depan Beta bisa lebih berhati-hati,” ungkapnya.

MUI Apresiasi Ketulusan Wagub

Sikap rendah hati Wakil Gubernur langsung mendapat apresiasi dari Ketua MUI Maluku, Dr. Abdullah Latuapo, yang menyatakan bahwa langkah datang langsung tersebut adalah bentuk keikhlasan dan tanggung jawab moral yang patut diteladani.

“Beliau datang sebagai pribadi, sebagai pejabat, dan sebagai sesama umat Muslim. Ini bukan hanya soal klarifikasi, tapi soal sikap dan akhlak,” ujar Latuapo.

Ia mengajak seluruh umat Islam di Maluku untuk menyambut permohonan maaf tersebut dengan lapang dada dan semangat saling memaafkan, demi menjaga persaudaraan dan stabilitas daerah.

“Tak ada manusia yang luput dari salah. Tapi hanya yang rendah hati yang mau mengakui dan meminta maaf. Mari kita jaga kedamaian di bumi Maluku,” pesannya.

Menjaga Persatuan dan Warisan Budaya Basudara

Pertemuan ini menjadi penanda penting bahwa dialog dan ketulusan hati mampu menjembatani perbedaan, mengembalikan ketenangan, serta menumbuhkan harapan bahwa Maluku tetap menjadi tanah yang ramah, damai, dan penuh kasih.

Wagub Vanath menutup pertemuan dengan doa dan harapan agar suasana ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak dalam menjaga narasi publik dan menghormati nilai-nilai agama serta kearifan lokal (MB-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.