Banda.malukubarunews.com – Tim Basarnas Maluku melalui Tim SAR Gabungan berhasil menyelamatkan seorang nelayan asal Pulau Banda yang mengalami mati mesin dan terombang-ambing di Perairan Laut Banda, Kabupaten Maluku Tengah. Operasi penyelamatan ini berlangsung pada Sabtu, 13 Desember 2025, dan berakhir dengan korban ditemukan dalam kondisi selamat.
Peristiwa tersebut terjadi ketika seorang nelayan bernama Yusuf (42), warga Desa Merdeka Dusun Lautaka, Kecamatan Banda, melaut menggunakan longboat sejak pukul 03.00 WIT. Saat berada di perairan terbuka, cuaca buruk menyebabkan air masuk ke mesin longboat hingga mengalami kerusakan dan tidak dapat beroperasi.
Informasi kondisi membahayakan jiwa manusia itu diterima Pos SAR Banda sekitar pukul 12.10 WIT. Laporan disampaikan oleh Junaidi, personel KSOP Banda, yang menginformasikan bahwa nelayan tersebut mengalami mati mesin sejak pukul 11.45 WIT dan membutuhkan bantuan segera.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Pos SAR Banda, Koramil Banda, dan unsur masyarakat langsung dikerahkan menuju lokasi kejadian pada pukul 13.25 WIT. Tim bergerak menuju koordinat 4°17’56.44″S, 129°54’28.92″E dengan jarak sekitar 13,4 nautical mile dari Pos SAR Banda.
Proses pencarian berlangsung di tengah kondisi cuaca berawan dengan angin barat hingga barat laut berkecepatan 12–22 knots dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter. Kendati demikian, tim tetap melakukan pencarian secara intensif dengan mengerahkan satu unit Rigid Inflatable Boat (RIB) milik Pos SAR Banda dan dua longboat masyarakat.
Sekitar satu jam pencarian, tepat pukul 14.40 WIT, korban berhasil ditemukan oleh Tim SAR Gabungan pada jarak sekitar 5,76 nautical mile dari titik awal kejadian. Korban ditemukan dalam keadaan selamat dan segera dievakuasi menuju Pulau Banda untuk diserahkan kepada pihak keluarga.
“Dari informasi yang kami terima, Pak Yusuf berangkat melaut sekitar pukul tiga dini hari. Karena cuaca yang buruk, mesin longboat kemasukan air dan mengalami kerusakan. Alhamdulillah, setelah laporan kami terima dan dilakukan bantuan SAR, korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat dan telah diserahkan kepada keluarga,” kata Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafah.
Dalam operasi tersebut, unsur SAR yang terlibat meliputi lima personel Tim Rescue Pos SAR Banda, satu personel Koramil Banda, serta enam warga masyarakat. Sinergi antarunsur dinilai menjadi faktor penting dalam keberhasilan operasi penyelamatan di wilayah perairan yang dikenal memiliki dinamika cuaca ekstrem.
Dengan ditemukannya korban dalam kondisi selamat, Operasi SAR secara resmi dinyatakan selesai dan ditutup. Seluruh unsur SAR yang terlibat dikembalikan ke satuan masing-masing disertai ucapan terima kasih atas dedikasi dan kerja sama dalam pelaksanaan operasi kemanusiaan tersebut.(MB-01)
