Ambon, Malukubarunews.com – Dalam rangka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025 ,2026, Polresta Pulau Ambon dan Pulau -Pulau lease melalui satuan menggelar kegiatan sosialisasi bahaya bullying kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan serta penyuluhan pencegahan tawuran. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Jumat,18 Juli 2025 pukul 08.00- 10.30.WITv di SMA swasta Pertiwi Ambon Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.
Sosialisasi ini dipandu oleh lima personel Satbinmas Polresta Ambon, yakni Iptu Kartini Pelu ( KBO Satbinmas ),Aipda Rudy Akyuwen ( PS.Kasubit Binpolmas ),Aipda Supardi MHL ( Ps.Kasubit Bhabinkamtibmas),Brigpol Marchy Saleky dan Brigpol Eka Sari Sumarno
“Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para siswa dengan pemahaman yang benar tentang bentuk-bentuk kekerasan yang kerap terjadi di lingkungan sekolah maupun luar sekolah serta upaya pencegahannya,” ungkap Kasi Humas Polresta Ambon IPDA Janet S.Luhukay kepada media malukubarunews.com
Materi yang disampaikan mencakup definisi dan penyebab tawuran, bentuk-bentuk bullying/perundungan, kekerasan terhadap anak, serta kekerasan seksual yang dikemas dalam bentuk narasi dan ilustrasi yang mudah dipahami siswa.
“Kami juga membekali siswa dengan informasi mengenai bagian tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain, siapa saja yang berpotensi melakukan kekerasan seksual, dan langkah-langkah yang harus diambil bila mengalami atau mengetahui kekerasan tersebut,” jelas IPDA Janet.
Salah satu poin penting yang ditekankan adalah pentingnya keberanian siswa untuk melaporkan kekerasan kepada pihak yang dipercaya, seperti orang tua, guru, atau langsung kepada pihak kepolisian. Penyuluhan ini juga dibuka dengan sesi tanya jawab interaktif yang menunjukkan antusiasme para peserta.
Sosialisasi ini diikuti oleh sekitar 70 siswa baru dari kelas 10 ,11,dan 12 serta dihadiri oleh kepala sekolah SMA swasta Pertiwi J.J.Kelabora SE,M, , dan lima orang guru pendamping.
“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk membentuk karakter siswa agar tidak menjadi pelaku maupun korban kekerasan di lingkungan sekolah,” ujar Kepala Sekolah,
Kegiatan berlangsung tertib adukatif dan penuh antusiasme dari siswa, serta ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol komitmen bersama dalam menciptakan sekolah yang aman dan bebas kekerasan.(MB-01)