Polda Maluku Klarifikasi Kehadiran Dirbinmas di TKP Hunut Durian Patah, Tegaskan Komitmen Netralitas dan Penanganan Konflik Humanis

oleh -65 Dilihat

Ambon.Malukubarunews.com- Pada hari ini Selasa ,26 Agustus 2025, Kepolisian Daerah (Polda) Maluku melalui Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas), Kombes Pol Rositah Umasugi, S.I.K., menyampaikan keberatan atas pemberitaan salah satu media online di Maluku yang dipublikasikan pada Minggu (24/8/2025) dengan judul “Insiden Hunut Durian Patah ‘By Design’, Ada Dirbinmas Polda Maluku di TKP, Empati dan Hati Pahit Bupati Maluku Tengah Sudah Mati.”

Pemberitaan tersebut dinilai tidak obyektif dan tidak berimbang, karena menyajikan informasi yang hanya didasarkan pada asumsi serta tanpa melakukan konfirmasi kepada pihak kepolisian. Menurut Kombes Pol Rositah, tuduhan yang menyebut kehadiran Dirbinmas Polda Maluku di lokasi kejadian sebelum pembakaran rumah-rumah warga berlangsung, adalah tidak benar dan menyesatkan.

“Pemberitaan yang bersangkutan cenderung menyudutkan institusi Polri, membangun opini negatif, dan mengabaikan fakta bahwa kehadiran aparat justru bertujuan untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak serta meminimalisir dampak konflik,” tegas Rositah.

Berikut penjelasan resmi terkait kronologi kehadiran Dirbinmas Polda Maluku:

-Hari Selasa, 19 Agustus 2025, sekitar pukul 13.30 WIT, Dirbinmas Polda Maluku sedang membuka kegiatan Diklat Satpam di Aula STT Kate-Kate.

-Upacara pembukaan selesai pukul 13.50 WIT, dilanjutkan dengan coffee break.

-Saat itu, Dirbinmas mendapat laporan dari warga mengenai adanya penyerangan dan pembakaran di Hunut Durian Patah.

-Menanggapi laporan tersebut, Dirbinmas bersama ajudan dan pengemudi langsung menuju lokasi. Saat tiba di TKP, kondisi sudah genting, asap hitam terlihat, dan kericuhan telah terjadi.

-Dirbinmas kemudian bersama PRC Polresta Pulau Ambon dan P.P. Lease berusaha membubarkan massa yang tengah melakukan pembakaran dan pengrusakan rumah-rumah warga. Aksi tersebut terekam dalam sejumlah video yang beredar di media sosial.

“Jadi, Dirbinmas bukan berada di TKP sebelum pembakaran terjadi sebagaimana disebutkan oleh media Referensi Maluku. Beliau tiba setelah situasi genting mulai berkembang,” tambah Kabid Humas.

Kabid Humas juga menyayangkan sikap media Referensi Maluku yang tidak melakukan konfirmasi kepada pihak Polda Maluku sebelum memuat informasi yang sensitif dan berpotensi memperkeruh suasana.

Polda Maluku mengingatkan seluruh insan pers akan pentingnya menjalankan prinsip jurnalisme damai (peace journalism), khususnya dalam meliput isu-isu konflik sosial yang rawan memicu eskalasi baru.

“Mengingat sejarah panjang konflik sosial di Maluku, kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga stabilitas dan kondusifitas wilayah,” ujar Kombes Rositah.

Polda Maluku menegaskan kembali bahwa Polri hadir untuk mengayomi seluruh masyarakat tanpa memandang asal-usul atau golongan, serta bersikap netral dalam menangani konflik horizontal.

Kehadiran aparat, termasuk Dirbinmas Polda Maluku, di lokasi konflik adalah bentuk tanggung jawab negara untuk melindungi warganya dari dampak kekerasan dan kerusuhan.

Polda Maluku mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. Dalam situasi krisis, menjaga ketenangan dan tidak menyebarkan hoaks adalah langkah penting dalam menciptakan kedamaian bersama.(MB-01)