Ambon.malukubarunews.com – Memasuki hari ketiga operasi pencarian terhadap kapal motor KM Maluku Prima Makmur 03 yang mengalami insiden kebakaran di Perairan Laut Banda, upaya penyisiran kembali dilakukan oleh KN SAR Bharata sejak Sabtu (23/11/2025) pagi. Kapal SAR tersebut bertolak dari Pelabuhan Banda pukul 07.00 WIT untuk menelusuri empat titik koordinat utama sesuai SAR Maps.
Empat titik pencarian meliputi koordinat 3°38’38.00″S–130°12’24.00″E, 3°59’0.00″S–130°12’24.00″E, 3°59’0.00″S–129°46’14.00″E, dan 3°38’38.00″S–129°46’14.00″E. Seluruh area tersebut disebut sebagai zona potensi pergerakan korban maupun material kapal setelah kejadian kebakaran yang dilaporkan terjadi pada 20 November lalu.
Penyisiran dilakukan secara menyeluruh oleh Tim SAR Gabungan yang terdiri dari personel Basarnas, Pos SAR Banda, serta unsur TNI AL dari KRI Balongan dan KRI Kerapu. Hingga pukul 17.00 WIT, tim telah menempuh jarak 57,58 nautical mile dengan heading 46,52° ke arah timur laut dari lokasi kejadian. Namun seluruh upaya tersebut belum berhasil menemukan tanda-tanda keberadaan awak kapal.
“Hingga hari ketiga, Tim SAR Gabungan belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Operasi sementara kami hentikan dan akan dilanjutkan pada hari keempat besok,” kata Humas Basarnas Maluku, [nama tidak disediakan dalam rilis].
Kapal nelayan tersebut sebelumnya berangkat dari Pelabuhan Tulehu pada 8 November pukul 02.00 WIT menuju spot pemancingan di Perairan Laut Banda. Informasi kebakaran baru diterima pemilik kapal pada 20 November sekitar pukul 17.50 WIT, dengan titik kejadian berada pada koordinat 4°33’52.20″S–128°48’33.55″E.
“Dari laporan yang kami terima, kebakaran terjadi cukup jauh dari daratan sehingga fokus pencarian diarahkan pada zona pergerakan gelombang dan angin sejak kejadian. Kami berdoa agar seluruh korban dapat ditemukan pada operasi besok,” ujar Humas Basarnas Maluku, [nama tidak disediakan].
Sebanyak 11 awak kapal masih dinyatakan hilang, masing-masing:
- Yakob Arnyanyi (Nahkoda, 60)
- Kien Julson Sabandar (ABK, 51)
- Misran Sumenda (ABK, 51)
- Finsen Rahayaan (ABK, 27)
- Deki Tatael (ABK, 59)
- Hengki Tatael (ABK, 21)
- Agung Mamentiwalo (ABK, 29)
- Oksin Tatael (ABK, 29)
- Otnjel Kolotja (ABK, 51)
- Jefry Langelo (ABK, 62)
- Melvin Rolando Hitalessy (ABK, 26)
Dalam operasi hari ketiga ini, total unsur yang terlibat meliputi 10 personel KN SAR Bharata, 1 personel Kantor SAR Ambon, 1 rescuer Pos SAR Banda, serta 154 personel TNI AL dari KRI Balongan dan KRI Kerapu. Ketiga unsur kapal militer dan SAR tersebut juga dilengkapi alut dan palsar pendukung navigasi serta pemantauan permukaan laut.
Sementara itu, kondisi cuaca pada wilayah pencarian dilaporkan berawan tebal dengan kecepatan angin timur mencapai 12–17 knot dan tinggi gelombang sekitar 1,25 meter. Meski masuk kategori gelombang rendah, faktor cuaca tetap menjadi pertimbangan teknis dalam menentukan pola penyisiran.
Operasi SAR hari keempat dijadwalkan berlangsung pada Senin (24/11/2025) pagi, dengan pola pencarian diperluas berdasarkan analisis pergerakan arus dan estimasi drift korban maupun material kapal.(MB-01)
