MUI Maluku Apresiasi Sidang ke -39 GPM: Perkuat Persaudaraan Menjelang Satu Abad 

oleh -21 Dilihat

Ambon, Malukubarunews.com — Sidang Ke-39 Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) tahun 2025 mendapat apresiasi tinggi dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku, Abdullah Latuapo. Ia menilai perhelatan akbar umat Kristen Protestan tersebut bukan hanya penting bagi internal gereja, tetapi juga mencerminkan semangat kebersamaan seluruh masyarakat Maluku.

Acara yang mengangkat tema “Anugerah Allah Melengkapi dan Meneguhkan Gereja Menuju Satu Abad GPM” menurut Latuapo memiliki pesan spiritual mendalam yang patut direnungkan lintas agama dan golongan.

“Sidang Sinode ini bukan hanya bermakna penting bagi warga GPM, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Maluku, karena mencerminkan semangat iman yang mengajarkan kasih, persaudaraan, dan perdamaian,” kata Ketua MUI Maluku, Abdullah Latuapo.

Sidang Sinode ke-39 GPM yang digelar pada Oktober 2025 merupakan bagian dari rangkaian menuju perayaan satu abad gereja tersebut. Momentum ini menjadi refleksi panjang atas perjalanan GPM dalam membangun kehidupan sosial, moral, dan spiritual masyarakat Maluku.

“GPM telah menjadi bagian penting dalam membangun harmoni dan memperkokoh semangat hidup orang basudara yang menjadi identitas luhur masyarakat Maluku,” tegas Latuapo.

Ketua MUI Maluku juga menyampaikan penghargaan tinggi atas kontribusi GPM dalam mempererat hubungan antarumat beragama. Ia menilai bahwa gereja ini memiliki peran signifikan dalam menjaga kebhinekaan dan merawat nilai-nilai toleransi yang telah lama mengakar di tanah Maluku.

“Kami di MUI menaruh penghargaan besar atas peran GPM dalam menanamkan semangat kebersamaan dan memperkuat nilai-nilai persaudaraan antar umat,” ujarnya.

Dalam konteks kebangsaan, Latuapo menegaskan bahwa kiprah GPM tidak bisa dipisahkan dari perjuangan memperkuat sendi-sendi kehidupan bernegara yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Ia menilai nilai-nilai spiritual yang ditanamkan gereja sangat penting dalam membentuk karakter bangsa.

“Nilai-nilai iman dan moral yang diinternalisasi gereja sangat penting dalam memperkuat kehidupan berbangsa yang inklusif dan beradab,” ungkapnya.

Lebih jauh, Latuapo menegaskan bahwa MUI Maluku terbuka untuk terus membangun sinergi lintas iman. Kolaborasi antar-lembaga keagamaan, katanya, adalah kunci menjaga stabilitas sosial dan menciptakan Maluku yang aman, damai, dan sejahtera.

“MUI bersama umat Islam di Maluku senantiasa berkomitmen membangun kerja sama lintas iman untuk menjaga Maluku sebagai rumah bersama yang damai,” kata Abdullah Latuapo.

Ia juga menegaskan pentingnya menjaga semangat toleransi dan menghormati perbedaan dalam keberagaman yang ada. Menurutnya, semua agama mengajarkan nilai kasih sayang dan tanggung jawab moral dalam membangun peradaban yang damai.

“Kita semua diajarkan oleh agama masing-masing untuk menebarkan kebaikan, kasih sayang, dan tanggung jawab moral dalam menghadirkan kehidupan yang damai dan bermartabat,” tegasnya.

Menutup pernyataannya, Ketua MUI Maluku menyampaikan doa agar seluruh rangkaian Sidang Sinode GPM berjalan dengan lancar dan melahirkan keputusan-keputusan yang bijaksana, tidak hanya untuk jemaat GPM, tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat Maluku secara luas.

“Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, memperteguh langkah kita dalam membangun Maluku yang harmonis, rukun, dan penuh kasih.”ucap tutup Latuapo ( MB-01)