Ambon.malukubarunews.com- Pedangan yang berdomisili di Kota Ambon sampai dengan saat ini masih saja berjualan di titik- titik yang dilarang Pemerintah Kota Ambon seperti jalan Sudirman depan MCM Kota Ambon para pedagang masih saja berjualan buah-buahan.bukan saja itu ,namun ada parkiran liar (motor ).yang dilakukan oknom masyarakat tertentu sehingga membuat kemacetan lalu lintas.
Sekretaris Kota Ambon Roby Sapulette yang diwawancarai sejumlah Wartawan dilokasi Pattimura Park usai upacara HUT Pattimura Kamis,14 Mei 2025 menjelaskan, Petugas Satpol PP Kota Ambon biasa dari jam 4 sore Sampai dengan malam melakukan penertiban mulai dari sore hari jam 05.00 sampai jam malam jam 10.00 malam.
Terkait dengan ada yang berjualan di titik terlarang sehingga terjadi kemacetan itu,menurut Roby kemungkin kita sebagian besar satuan polisi pamong praja kita arahkan ke penerbitan Mardika dengan demikian ada kelonggaran di situ sehingga mereka masuk.”jelasnya
Roby yakin setelah tertib kawasan Pasar Mardika dan Pasar Batu Merah kita akan menggeser personil satuan Polisi Pamongpraja untuk melakukan pengamanan pada lokasi -lokasi yang sudah dilarang
“Saya yakin setelah tertiban kawasan Pasar merdika dan Pasar Batu Merah, kita bisa menggeser personil satuan polisi pamong Praja untuk melakukan pengamanan pada lokasi-lokasi dimaksud yang sudah dilarang.”yakinnya
Robby mengingatkan lagi supaya jangan ada lagi aktivitas berjualan buah-buahan di sepanjang jalan jenderal Sudirman khususnya di depan rumah dinas kementerian agama dan ada lagi parkir-parkir liar yang di depan FCM itu semua harus kita tertipkan.
“Jadi kita akan menertibkan ini secara bertahap di seluruh titik-titik yang ada di kota Ambon yang dirasakan oleh pemerintah kota itu belum tertip. kita akan tertip secara bertahap .”tegas Roby mengingatkan
Disinggung lagi soal masih.ada pedangan yang berjualan di depan pasar Mardika,Roby menyampaikan bahwa kita sudah koordinasi dengan Indag Provinsi.
Kita minta supaya seluruh pedagang itu masuk ke dalam;kalau sudah masuk kedalam,kita lihat masih adakah tempat pedagang yang tidak bisa di cover dengan pasar yang baru supaya ada langkah kebijakan yang mesti diambil untuk menyelesaikan pedagang yang tersisa.
“Itu ada kebijakan dari pemerintah kota untuk tahun depan. kita akan membangun papa lele square di sepanjang pasar apung jadi di depan parkirannya,di belakang square .Dengan demikian kalau memang sudah ada areal parkir di situ sudah tidak akan ada lagi perkira di badan jalan.”terang Robby lagi.
Kita berikan ruang lagi bagi masyarakat khususnya dari gunung, latuhalat dan jazirah yang belum dapat tempat jualan. kita menggunakan papale sguere .”tutup Robby (MB-01)