Komisi II DPRD Maluku Gelar Rapat bersama PLN Maluku. Bahas Keluhan Masyarakat.Nita Bin Umar minta  Pihak PLN Sosialisasi Fungsi Listrik Token dan Manual

oleh -2 Dilihat

Ambon .malukubarunews.com – Komisi II DPRD Provinsi Maluku menggelar rapat bersama Pihak  PLN ) Selasa,29 April 2025 bertempat di ruang Komisi II karang Panjang Ambon dalam rangka membahas keluhan- keluhan masyarakat terkait kelistrikan.

Sebagai Dapil Kota Ambon,Nita Bin Umar meminta Pihak PLN apabila ada pemadaman listrik,keluarkan pemberitahuan kepada masyarakat  sehingga mereka bisa tahu.”pungkasnya
“Ini sudah Zaman canggih.Karena Listrik salah satu alat vital, tanpa listrik kita tidak bisa biking apa-apa.”Apalagi tiba-tiba padam dan tiba  manyala lagi.Itu sangat berpotensi dan berakibat terutama ibu rumah tangga yang sedang gunakan Elektronik seperti  Mezicom,Kulkas Televisi dan lain sebagainya .Hal lain yang menjadi keluhan masyarakat lagi adalah sistem kelistrikan manual (meteran) dan Token .”jelas Nita
Menurut Nita Listrik Token dinamakan PLN adalah KWH  listrik pintar.Namun kadang-kadang  katong ( kita )  beli pulsa  100  tapi  masuk 75.sebenarnya.yang efektif  itu yang mana? sistem  meteran atau sistem  pulsa.”tanya Nita
Nita menegasksn, pihak PLN harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat sehingga masalah tersebut bisa dipahami mana yang lebih efesian  apalagi masyarakat yang tingkat  ekonominya di bawah supaya dong ( mereka )  bisa  tahu fungsi dari  listrik  token sehingga dapat  meringankan beban masyarakat.Sosialisasi itu sangat penting untuk masyarakat .”tegasnya
Nita juga mengaku  Listrik Token memang segala sesuatu ada kemudahan ,ada  sisi positif dan juga  sisi negatif .sisi negatifnya listik Token itu jadi masalah.”
Namun “Alhamdulilah bahwa berdasarkan data  PLN Katong ( kita ) Maluku dari 1.248 desa tersebar di 9 Kabupaten dan dua  kota, 136 desa  yang belum ada kelistrikan. PLN akan berupaya canangkan penambahan  di 2025- 2026  secara bertahap “ucapnya
Nita berharap PLN maksimalkan ,tingkatkan aktivitas yang tadinya sistem manyala di satu Jam  bisa menjadi 12 jam yang tidak ada menjadi ada .”harapnya lagi
Kita juga harus memahami pengadaan kelengkapan  listrik  untuk PLN ,butuh proses  seperti tiang, kabel dan hal-hal yang lain.
“PLN sekarang dalam pencapaian itu,  mereka berjanji bahwa sistim akan bertahap  sehingga masyarakat Maluku  bisa hidup tidak terganggu dengan penerangan.”terang Nita Tutup (MB+01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.