Malteng .Malukubarunews.com — Kegiatan Live In siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polri Tahun Anggaran 2025 yang dilaksanakan di Desa Larike, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah, pada Jumat (7/11/2025), berlangsung dengan aman, tertib, dan penuh antusiasme dari masyarakat setempat.
Program ini merupakan bagian dari pembelajaran lapangan bagi para siswa Bintara Polri sebelum resmi bertugas di masyarakat. Melalui kegiatan ini, para calon aparat kepolisian diharapkan dapat memahami secara langsung kehidupan sosial masyarakat di wilayah binaan serta memperkuat nilai-nilai kepedulian dan empati terhadap warga.
Kegiatan dimulai sejak pukul 08.30 WIT dengan dihadiri sejumlah personel dari Polresta Ambon dan jajaran Bagian Sumber Daya Manusia (SDM). Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kabag SDM AKP Richard W. Hahury, S.Sos, Paursubbag Dalpers IPDA Amellia Ivanda Saleh, S.K.M, serta dua anggota pendamping, Briptu Ns. Armiyanti Anwar, S.Kep dan Bripda Mukti Ramadhan Muslim.
“Program Live In ini bukan sekadar kegiatan simbolik, tetapi bentuk nyata pembelajaran sosial bagi para calon Bintara untuk mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat yang nantinya mereka layani dan lindungi,” kata Kasi Humas Polresta Ambon, IPDA Janet S. Luhukay, dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat malam
Menurut Janet, kegiatan tersebut juga menjadi sarana membangun komunikasi dua arah antara calon anggota Polri dan warga desa, sekaligus memperkuat kehadiran polisi sebagai pelindung dan pengayom masyarakat di tingkat akar rumput.
“Dengan tinggal langsung bersama warga, para siswa dapat belajar banyak hal tentang kearifan lokal, budaya, serta dinamika sosial yang ada di Maluku Tengah. Hal ini sangat penting sebagai bekal dalam melaksanakan tugas kepolisian secara humanis,” ujarnya.
Warga Desa Larike menyambut positif kegiatan tersebut. Mereka menilai program ini memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam mempererat hubungan antara polisi dan warga. Salah satu tokoh masyarakat, Abdurrahman Latua, mengapresiasi inisiatif Polresta Ambon.
“Kami sangat senang dengan kehadiran para siswa Bintara di desa kami. Ini bukan hanya kegiatan formal, tapi juga membangun rasa kebersamaan dan kedekatan yang jarang terjadi,” kata Abdurrahman.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta Live In terlibat dalam berbagai aktivitas sosial bersama masyarakat, seperti gotong royong membersihkan lingkungan, membantu kegiatan keagamaan, dan berdialog mengenai isu-isu keamanan serta ketertiban di desa.
AKP Richard W. Hahury menegaskan bahwa keberhasilan program ini menjadi cerminan kesiapan calon Bintara dalam menjalankan nilai-nilai Presisi (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan) di tengah masyarakat.
“Mereka tidak hanya belajar teori di lembaga pendidikan, tetapi juga mengasah empati dan kemampuan sosial di lapangan. Ini bagian penting dari pembentukan karakter anggota Polri yang berintegritas,” kata AKP Richard.
Hingga kegiatan berakhir, situasi keamanan di Desa Larike dilaporkan tetap kondusif tanpa gangguan berarti. Polresta Ambon memastikan program serupa akan terus dilanjutkan di sejumlah desa lainnya sebagai bagian dari agenda pembinaan calon Bintara Polri di wilayah hukum Polda Maluku.(MB-01)

