Ambon, Malukubarunews.com — Kapolsek Salahutu AKP Aris menggelar pertemuan bersama Raja Negeri Liang, Saniri, tokoh agama, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, tokoh pemuda, dan para RT, Selasa (9 Desember 2025) pukul 10.20 WIT di Kantor Pemerintah Negeri Liang Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Pertemuan lintas unsur ini difokuskan untuk mencari solusi atas meningkatnya konflik dan kenakalan remaja yang terjadi di wilayah tersebut.
Rangkaian kegiatan dibuka oleh Raja Negeri Liang yang menegaskan pentingnya kebersamaan dalam menjaga keamanan negeri.
“…Mari kita bersama-sama merembuk dan mencari solusi terbaik demi keamanan negeri ini. Konflik yang terjadi harus kita selesaikan dengan baik demi membangun Negeri Liang.” ungkap Raja Negeri Liang.
Kapolsek Salahutu dalam penyampaiannya menekankan bahwa pihak kepolisian telah menempuh berbagai langkah hukum, termasuk menerbitkan DPO dan memproses laporan-laporan warga.
“…Kami sudah mengambil langkah-langkah kepolisian. Namun terkadang kami terkendala ketika saksi yang dipanggil tidak hadir untuk memberikan keterangan…,” ujar Kapolsek Salahutu, AKP Aris.
Kapolsek juga meminta masyarakat untuk tidak takut melapor ketika terjadi pelemparan atau tindakan kriminal lainnya.
“…Masyarakat jangan takut ketika melihat pelaku pelemparan. Informasi dari warga sangat membantu kami dalam melakukan penangkapan dan penegakan hukum…,” ujarnya.
Wakasat Intel Polresta Pulau Ambon yang turut hadir memberi penjelasan mengenai karakteristik para remaja pelaku gangguan kamtibmas.
“…Banyak kejadian dilakukan anak-anak yang mengonsumsi lem. Mereka masih labil. Orang tua harus memberi perhatian lebih dan mengarahkan agar anak-anak melakukan hal yang lebih baik…,” terang Wakasat Intel.
Bhabinsa Negeri Liang juga mengajak masyarakat untuk terlibat aktif menjaga keamanan wilayah.
“…Kami selalu melakukan pengamanan. Namun kami membutuhkan dukungan orang tua dan perangkat negeri untuk menjaga Negeri Liang tetap aman…,” cetus Bhabinsa Liang.
Sementara itu, Bhabinkamtibmas Negeri Liang menekankan pentingnya kolaborasi seluruh unsur masyarakat.
“…Kalau bukan kita yang menjaga negeri ini bersama, siapa lagi. Mari kita bergandeng tangan menjaga keamanan…,” ujar Bhabinkamtibmas Liang.
Dalam sesi diskusi, tokoh agama, saniri, tokoh pemuda, dan masyarakat memberikan sejumlah rekomendasi. Mereka meminta penindakan tegas terhadap pelaku pelemparan, pendirian poskamling, pembatasan jam buka kios, larangan penjualan lem, peningkatan peran orang tua, serta pembentukan kewang sebagai mitra aparat dalam menjaga keamanan. Mereka juga mendorong pembuatan Peraturan Negeri (Perneg) untuk mengatur aktivitas remaja pada malam hari.
Kapolsek Salahutu menutup pertemuan dengan menegaskan bahwa seluruh masukan akan disampaikan kepada pimpinan kepolisian.
“…Kami meminta bantuan masyarakat untuk mengenali pelaku pelemparan yang menutup wajah. Kami juga berharap orang tua mengontrol jam keluar malam anak. Semua masukan hari ini akan kami sampaikan ke Kapolda dan Kapolresta…,” tambah AKP Aris.
Pertemuan berlangsung aman dan lancar, dan berakhir pukul 11.25 WIT.(MB-01)
