Kapolri apresiasi  Brimob hadapi aksi rusuh : Pertahankan Markas Tanpa Kompromi 

oleh -16 Dilihat

Jakarta, Malukubarunews.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan kunjungan langsung ke Markas Komando (Mako) Satuan Brimob Polda Metro Jaya di Kwitang, Jakarta, Senin (1/09/2025), guna memberikan dukungan moril kepada jajarannya yang selama empat hari terakhir berjibaku menghadapi gelombang aksi kerusuhan.

Kunjungan tersebut turut didampingi Wakapolri, Komandan Korps Brimob Polri, Kadiv Propam Polri, dan Kapolda Metro Jaya. Kehadiran pimpinan tertinggi Polri ini merupakan bentuk penghargaan atas dedikasi personel Brimob dalam menjaga markas dari upaya penyerangan massa.

“Saya ucapkan terima kasih, dalam waktu empat hari tetap berjuang mempertahankan markas, meskipun menghadapi berbagai macam aksi rusuh. Saya bangga rekan-rekan bisa mempertahankan markas kebanggaan ini,” kata Kapolri, Listyo Sigit Prabowo.

Dalam arahannya, Kapolri menekankan bahwa institusi Polri tetap menjunjung tinggi kebebasan menyampaikan pendapat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998. Namun, ia menegaskan, tindakan yang mengarah pada anarki tidak bisa dianggap sebagai bentuk protes.

“Yang terjadi kemarin bukan menyampaikan pendapat, karena tidak ada orasi, mereka datang langsung menyerang, membakar, menjarah. Saya anggap itu pelanggaran pidana, karena telah membakar, menjarah hingga menyebabkan beberapa orang terluka,” tegas Kapolri.

Jenderal Sigit secara khusus memerintahkan kepada jajaran Brimob untuk tetap menjaga kewaspadaan maksimal dan menegakkan protokol pengamanan markas sesuai aturan penggunaan kekuatan yang telah ditetapkan.

“Pertahankan markas kalian dengan sebaik-baiknya. Haram hukumnya markas sampai jebol,” kata Kapolri menekankan dalam nada tegas.

Ia juga menyoroti pentingnya kemampuan membedakan antara demonstran yang menyampaikan pendapat secara sah dengan pelaku perusakan yang mengarah pada tindak pidana. Polri, menurutnya, tidak boleh kehilangan objektivitas dalam menanggapi situasi lapangan.

“Yang unjuk rasa sah tetap kita jaga haknya, tapi terhadap perusuh, tidak ada toleransi,” ujar Kapolri, mempertegas posisi institusi Polri.

Dalam kunjungan tersebut, Kapolri juga memberikan apresiasi atas dedikasi para anggota yang tetap bertahan menjaga keamanan meskipun dalam situasi tertekan secara fisik dan psikologis.

“Jadi jangan ragu, sekali lagi saya ucapkan terima kasih, terus semangat, Brigade! Salam untuk keluarga,” pungkas Kapolri, menutup arahannya.

Situasi ini menunjukkan bahwa Polri tetap berada di garis tengah—menjaga stabilitas keamanan nasional sembari tetap menghormati hak-hak konstitusional warga negara. Namun, ketegasan terhadap tindakan kriminal menjadi garis merah yang tidak akan ditoleransi oleh institusi kepolisian.(MB-01)