Ambon, MalukuBaruNews.com – Pascakonflik yang terjadi antara warga Negeri Kailolo dan Kabauw di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Kepolisian Daerah (Polda) Maluku bersama TNI dan Pemerintah Daerah terus melakukan berbagai langkah konkret guna memastikan situasi tetap kondusif dan mencegah bentrokan susulan.
Bentrok antarwarga yang terjadi pada Selasa, 9 September 2025, mengakibatkan 1 orang meninggal dunia dan 10 orang lainnya luka-luka. Dari jumlah tersebut, tiga korban masih dirawat intensif di RSUP Dr. J. Leimena Ambon, sementara tujuh lainnya menjalani perawatan jalan.
Aparat TNI-Polri menjadi garda terdepan dalam pengamanan wilayah, sementara Pemerintah Daerah bersama tokoh agama, tokoh adat, dan masyarakat sipil turut dilibatkan dalam proses pemulihan sosial. Proses rekonsiliasi dikawal langsung oleh Kapolda Maluku.
“Situasi secara umum saat ini sudah kondusif. Aparat TNI-Polri terus berjaga di lokasi untuk memastikan tidak ada eskalasi susulan, dan proses pemulihan sosial berjalan dengan baik,”umgkap Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Rositah Umasugi, Rabu (10/9/2025).
Upaya rekonsiliasi dilakukan di wilayah terdampak konflik, yakni Negeri Kailolo dan Negeri Kabauw di Pulau Haruku. Pemantauan dan pengamanan berlangsung sejak sehari setelah kejadian hingga saat ini.
Menurut Kombes Rositah, pemulihan pascakonflik tidak hanya menyentuh aspek keamanan, tetapi juga menyasar rekonsiliasi sosial dan penyembuhan trauma yang dialami warga.
“Kami mendorong semua pihak untuk menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak berwenang. Mari kita jaga Maluku sebagai rumah bersama, tempat kita hidup dalam damai dan saling menghargai,”ujar Kombes Rositah.
Personel TNI-Polri masih disiagakan di titik-titik rawan guna menjamin stabilitas keamanan. Pemerintah daerah memfasilitasi pertemuan lintas tokoh masyarakat sebagai bagian dari dialog damai. Polda Maluku juga secara aktif mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh informasi hoaks yang dapat memicu konflik lanjutan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi dan terus menjaga suasana kondusif di lingkungan masing-masing,”ungkap Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Rositah Umasugi.
Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya nilai-nilai toleransi, persaudaraan, dan hidup berdampingan dalam damai. Kombes Rositah menegaskan, Polda Maluku berkomitmen mengawal proses hukum dan rekonsiliasi secara adil dan transparan, demi masa depan Maluku yang aman dan harmonis.(MB-01)