Jakarta.malukubarunews.com.- Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, melaporkan kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bahwa ketersediaan pangan di Provinsi Maluku dalam kondisi aman menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Laporan tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) secara daring yang berlangsung dari Kantor Badan Penghubung Provinsi Maluku di Jakarta pada Kamis, 11 Desember 2025.
Gubernur mengikuti rapat didampingi Kepala Badan Penghubung Maluku, Saiful Indra Patta, S.STP., M.Si., bersama para gubernur dari 38 provinsi lainnya. Rakor ini digelar untuk memastikan kesiapan nasional menghadapi periode Nataru, mencakup aspek transportasi, stabilitas harga, kecukupan pangan, kelancaran distribusi logistik, serta antisipasi potensi bencana hidrometeorologi.
Dalam forum tersebut, Lewerissa menegaskan bahwa stok pangan utama di Maluku sudah dipetakan dan dipastikan berada pada level aman. Menurutnya, ketersediaan bahan pokok yang stabil menjadi faktor penting dalam mencegah inflasi musiman selama masa libur akhir tahun.
“…Menjelang Nataru, ketersediaan pangan di Maluku aman. Kami memastikan pasokan cukup hingga tiga bulan mendatang sehingga diharapkan tidak terjadi lonjakan harga…,” kata Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan instansi vertikal, distributor, dan pelaku usaha perdagangan untuk memastikan kelancaran distribusi, terutama bagi wilayah kepulauan yang sangat bergantung pada pasokan via laut. Upaya pemantauan harga dan persediaan di pasar juga terus diperketat melalui perangkat daerah terkait.
Komitmen menjaga stabilitas pangan ini diwujudkan melalui operasi pasar, koordinasi dengan Bulog, serta percepatan penyaluran barang kebutuhan pokok ke daerah-daerah yang rawan keterlambatan distribusi. Pemerintah Provinsi Maluku juga memantau komoditas yang berpotensi mengalami fluktuasi harga, seperti beras, minyak goreng, gula, dan telur.
Gubernur menegaskan bahwa seluruh langkah mitigasi dilakukan untuk menjamin masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan tenang tanpa kekhawatiran akan gejolak harga kebutuhan pokok. Selain itu, Pemprov Maluku terus memperkuat sistem informasi pasar guna mempercepat respons jika terjadi dinamika pasokan.
Rakor tersebut turut membahas strategi nasional menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi menghambat mobilitas logistik selama periode Nataru. Pemerintah daerah diminta meningkatkan kesiapsiagaan, terutama pada sektor transportasi laut yang menjadi jalur utama distribusi ke sejumlah kabupaten di Maluku.
Dengan laporan tersebut, Pemerintah Provinsi Maluku memastikan kesiapan penuh dalam menjaga keamanan pangan, stabilitas harga, serta kelancaran distribusi di seluruh wilayah selama Nataru 2025–2026.(MB-01)
