Generasi Muda Jadi Agen Perubahan Pariwisata, Walikota Ambon Tegaskan Peran Strategis Jujaro-Mungare 2025

oleh -101 Dilihat

Ambon, Malukubarunews.com —
Sebanyak 19 peserta muda mengikuti malam puncak pemilihan Jujaro dan Mungare Kota Ambon Tahun 2025, yang digelar pada Sabtu  malam 23 /8/2025 bertempat di Baliroom  Hotel Santika Premiere Ambon pukul 19.00. WIT sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun Kota Ambon ke-450. Kegiatan ini menjadi simbol pembinaan karakter generasi muda sebagai motor penggerak pariwisata berkelanjutan di Kota Ambon.

Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, dalam sambutannya menegaskan bahwa ajang ini bukan semata kontestasi kecantikan dan ketampanan, tetapi panggung penting untuk menunjukkan kualitas, wawasan, dan komitmen generasi muda terhadap masa depan kota.

“Pemilihan Jujaro dan Mungare Kota Ambon bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi ruang aktualisasi diri bagi generasi muda sebagai agen perubahan dalam membangun pariwisata yang berkelanjutan,” ungkap Walikota Ambon, Bodewin Wattimena.

Pemilihan Jujaro dan Mungare 2025 mengusung tema “Generasi Muda Ambon sebagai Agen Perubahan untuk Pariwisata Berkelanjutan.” Tema ini selaras dengan visi besar Pemerintah Kota Ambon dalam membangun konsep pariwisata terintegrasi yang mengangkat potensi lokal secara global.

“Ambon telah mendapat pengakuan UNESCO sebagai Kota Musik Dunia. Kini saatnya kita memanfaatkan momentum itu untuk memajukan sektor pariwisata melalui transformasi menyeluruh—baik pada objek wisatanya, maupun sumber daya manusianya,” tambah Bodewin.

Acara ini juga menjadi ruang reflektif menjelang usia emas Ambon ke-450 tahun pada 7 September 2025. Kota ini, yang sejak dahulu dikenal sebagai daerah penghasil rempah-rempah, kini bertransformasi menjadi destinasi unggulan di Indonesia Timur dengan kekayaan budaya dan keindahan alam yang luar biasa.

Pemerintah Kota Ambon menyadari tantangan besar yang dihadapi generasi muda saat ini, mulai dari tawuran pelajar, penyalahgunaan narkoba, hingga pengaruh negatif media sosial. Oleh karena itu, ajang seperti Jujaro dan Mungare dijadikan sebagai bagian dari strategi pembentukan karakter anak muda yang unggul.

“Tantangan anak muda kita hari ini kompleks. Ajang ini menjadi upaya membentuk karakter dan mental generasi Ambon agar tidak tergerus oleh budaya luar, tapi justru menjadi pelopor perubahan di kotanya sendiri,” ujar Bodewin dalam pidatonya yang disambut antusias tamu undangan.

Malam final ini dihadiri oleh ratusan warga dan tamu undangan, serta dimeriahkan oleh kolaborasi Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Tim Penggerak PKK, dan sponsor swasta. Acara berjalan meriah namun sarat makna edukatif.

Para finalis dinilai berdasarkan wawasan budaya, kemampuan berkomunikasi, visi kepariwisataan, serta kepribadian. Dewan juri terdiri dari kalangan profesional di bidang kebudayaan, pariwisata, dan pendidikan.

“Saya tekankan kepada dewan juri, keberhasilan acara ini bukan hanya diukur dari siapa yang menang, tapi dari bagaimana ajang ini membentuk karakter dan kualitas para pesertanya,” tegas Walikota Ambon.

Di akhir pidatonya, Walikota memberi pesan khusus kepada para pemenang agar tidak berhenti pada gelar simbolik, tetapi aktif menjadi representasi generasi Ambon yang visioner dan berkarakter dalam setiap kegiatan pemerintahan maupun sosial  masyarakat.

“Kalian bukan hanya wajah kota ini, tapi juga jiwa dari Ambon yang kita cintai. Jadilah duta yang terus membawa pesan bahwa Ambon adalah kota yang indah, aman, bersahabat, dan kaya budaya,” tutup Bodewin Wattimena.(MB-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.