Festival Jukulele Sirimau 2025: Wadah Edukasi Budaya untuk Generasi Muda Ambon

oleh -43 Dilihat

Ambon, Malukubarunews.com – Pemerintah Kota Ambon secara resmi membuka Festival Jukulele Tingkat Kecamatan Sirimau 2025 di Gedung Taman Budaya Karang Panjang (Karpan), Kamis (24/7/2025). Kegiatan ini menjadi bagian integral dari Amboina Jukulele Festival dan berfungsi sebagai seleksi menuju kompetisi tingkat kota.

Pembukaan festival dilakukan oleh Wali Kota Ambon yang di wakili oleh Asisten I, Selly S.P. Kalahatu, yang menegaskan bahwa festival ini bukan sekadar ajang lomba, melainkan sarana edukatif untuk memperkenalkan musik dan budaya lokal kepada generasi muda.

“Festival ini bukan hanya kompetisi, tapi ruang bagi anak-anak untuk mengenal dan mencintai musik daerah sebagai bagian dari identitas budaya Ambon,” ungkap  Asisten I, Selly Kalahatu.

Festival Jukulele Sirimau 2025 melibatkan 13 tim dari siswa SD dan SMP di berbagai kelurahan dan negeri. Mereka tampil membawakan lagu-lagu daerah dengan iringan jukulele (jub), alat musik tradisional yang telah menjadi bagian penting dari budaya Maluku.

Dalam sambutannya, Kalahatu juga menekankan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari 17 program prioritas Pemerintah Kota Ambon dalam pengembangan ekonomi kreatif dan pelestarian budaya.

“Pengembangan ekosistem ekonomi kreatif merupakan bagian dari 17 program prioritas Pemerintah Kota. Dukungan terhadap kegiatan seni seperti ini menjadi langkah strategis menjaga eksistensi Ambon sebagai Kota Musik Dunia,” tambah Kalahatu.

Sebagai kota yang menyandang predikat City of Music dari UNESCO sejak 2019, Ambon terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga dan mengembangkan warisan musik lokal. Bahkan, evaluasi terbaru dari UNESCO memberikan predikat “Excellent” kepada Ambon atas capaian kolaboratifnya di sektor budaya.

Camat Sirimau, Aulia Waliulu, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan pentingnya memupuk kebanggaan budaya sejak dini melalui media musik. Menurutnya, jukulele bukan sekadar alat musik, tetapi bagian dari identitas hidup masyarakat Maluku.

“Kita ingin anak-anak tidak hanya bisa memainkan alat musik ini, tapi juga bangga dengan identitas budayanya,” ujar Camat Sirimau, Aulia Waliulu.

Penampilan peserta dinilai oleh dewan juri profesional yang dipimpin oleh Direktur Ambon Music Office, Rony Loppies. Tiga tim terbaik berhasil meraih posisi juara dan akan mewakili Kecamatan Sirimau dalam Amboina Jukulele Festival Tingkat Kota. Adapun hasil penilaian juri sebagai berikut:

  • Juara 1: HATU Hena Voice – Bonus Rp3.000.000
  • Juara 2: Bethesda Choice – Bonus Rp2.500.000
  • Juara 3: Ukulele Juksa – Bonus Rp2.000.000

Kalahatu mengingatkan bahwa kemenangan bukanlah tujuan utama dari festival ini. Ia menekankan pentingnya menjadikan kegiatan ini sebagai proses pembelajaran yang mendalam tentang budaya dan jati diri.

“Anak-anak terbaik dari Sirimau akan tampil di ajang kota. Manfaatkan momen ini untuk berkembang dan belajar mencintai budaya sendiri,” pesannya.

Festival Jukulele Sirimau 2025 tidak hanya menjadi pentas bakat, tetapi juga panggung peradaban tempat nilai-nilai lokal ditanamkan. Di tengah globalisasi, inisiatif ini membuktikan bahwa musik tradisional tetap relevan dan mampu membentuk karakter generasi muda yang cinta budaya.

Dengan dukungan kuat dari masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan orang tua, Festival ini mengukuhkan posisi Ambon bukan hanya sebagai Kota Musik Dunia, tetapi juga kota yang serius dalam membina generasi budaya masa depan.(MB)