Dusun Kalauli Jadi Lokasi SMA Negeri 65, Gubernur Maluku Letakkan Batu Pertama

oleh -145 Dilihat

Malteng. Malukubarunews.com – Dusun Kalauli, Negeri Kaitetu, Kabupaten Maluku Tengah, pada Sabtu (13/9/2025) mencatat sejarah baru di bidang pendidikan. Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, secara resmi meletakkan batu pertama pembangunan SMA Negeri 65 Maluku Tengah, sebagai bagian dari program strategis peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan di wilayah pelosok.

Dalam pidatonya, Gubernur menegaskan bahwa pembangunan SMA Negeri 65 bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, melainkan sebuah investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi unggul dari Maluku.

“Saya berharap dengan adanya gedung baru ini, anak-anak kita dapat belajar dengan lebih nyaman dan kondusif, sehingga mereka dapat meraih prestasi yang gemilang,”ungkap  Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, di hadapan masyarakat, tokoh adat, dan pemangku kepentingan pendidikan.

Pembangunan sekolah ini merupakan respons nyata atas kebutuhan akses pendidikan menengah yang layak dan merata, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini kurang terjangkau fasilitas pendidikan memadai.

“Pembangunan gedung ini harus menjadi momentum untuk terus meningkatkan kualitas guru, kurikulum, dan fasilitas pendukung lainnya. Kita harus menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas,”tegas Lewerissa, sembari mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dalam memajukan pendidikan di Maluku.

Dengan dibangunnya SMA Negeri 65 di Dusun Kalauli, pemerintah berharap akan terbuka akses yang lebih luas bagi anak-anak dari Negeri Kaitetu dan sekitarnya untuk mendapatkan pendidikan berkualitas tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke kota.

“Ini bukan hanya soal berdirinya sebuah gedung, tetapi tentang harapan dan masa depan generasi muda di daerah ini,”ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, James Leiwakabessy.

Selain Gubernur, acara peletakan batu pertama ini juga dihadiri oleh Ketua TP-PKK Provinsi Maluku Maya Baby Lewerissa, Anggota DPRD Maluku Azis Sangkala dan Wahid Laitupa, serta sejumlah tokoh masyarakat yang turut memberikan dukungan penuh terhadap pembangunan sekolah tersebut.

Anggota DPRD Maluku, Wahid Laitupa, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan proyek ini.

“Sekolah ini harus menjadi contoh bagaimana pendidikan di wilayah terpencil bisa dibangun secara berkualitas, bila ada komitmen dan kerja sama yang solid,”tutur  Wahid Laitupa.

Warga Dusun Kalauli menyambut pembangunan ini dengan antusias. Mereka menilai kehadiran SMA Negeri 65 akan mempercepat kemajuan pendidikan di daerah mereka, sekaligus memicu pembangunan sosial-ekonomi berbasis sumber daya manusia.

“SMA ini menjadi simbol harapan baru bagi anak-anak kami. Tidak ada lagi alasan untuk putus sekolah karena jarak atau fasilitas yang minim,”ungkap salah satu tokoh adat, La Umar, mewakili suara masyarakat setempat.

Pemerintah Provinsi Maluku menargetkan pembangunan gedung SMA Negeri 65 dapat selesai dalam waktu satu tahun, dengan fasilitas awal yang mencakup ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, serta sarana penunjang lainnya. Selain itu, penataan SDM pendidik juga akan menjadi prioritas untuk menjamin kualitas pengajaran sejak awal operasional.

“Semoga pembangunan SMA 65 ini berjalan lancar dan sukses. Namun lebih dari itu, harus diiringi dengan peningkatan mutu pelayanan pendidikan demi kemajuan dan kesejahteraan Par Maluku Pung Bae,”pungkas Gubernur Hendrik Lewerissa.

Dengan dimulainya pembangunan ini, Pemerintah Provinsi Maluku kembali menunjukkan langkah konkret dalam membangun pendidikan yang inklusif, adil, dan merata, sekaligus membuktikan bahwa pendidikan berkualitas bukanlah hak eksklusif kota, melainkan milik semua anak Maluku.(MB-01)