DPRD Maluku Dukung Penuh Pembangunan SMA Negeri 65 di Kecamatan Leihitu

oleh -76 Dilihat

Malteng. Malukubarunews.com – Komitmen untuk memperluas akses pendidikan menengah berkualitas di Maluku kembali dibuktikan. Pada Sabtu (13/9/2025), Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, secara resmi meletakkan batu pertama pembangunan SMA Negeri 65 Maluku Tengah di Dusun Kalauli, Negeri Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.

Acara tersebut menjadi tonggak penting dalam sejarah pendidikan wilayah pesisir yang selama ini belum tersentuh fasilitas pendidikan menengah atas secara memadai. Hadir dalam agenda itu jajaran Pemerintah Provinsi, tokoh adat, warga, serta dua anggota DPRD Maluku dari Dapil Maluku Tengah, yakni Wahid Laitupa dan Azis Sangkala 

“Kami di DPRD mendukung penuh pembangunan SMA Negeri 65 ini sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kebutuhan pendidikan di dapil kami. Pendidikan adalah pondasi masa depan,”ujar anggota DPRD Maluku, Wahid Laitupa saat menghadiri kegiatan peletakan

Menurut Wahid, inisiatif pembangunan sekolah ini adalah langkah strategis yang tidak hanya akan mendekatkan layanan pendidikan kepada masyarakat, tetapi juga membuka ruang bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia secara berkelanjutan.

Hal serupa disampaikan oleh rekannya, Azis Sangkala, yang menyoroti pentingnya keberlanjutan dan pengawasan terhadap pembangunan sekolah tersebut agar tidak berhenti pada seremoni semata.

“Setelah peletakan batu pertama ini, yang lebih penting adalah pengawasan dan dukungan agar pembangunan benar-benar selesai tepat waktu dan dimanfaatkan secara maksimal,”tegas Azis Sangkala.

Selain itu,Gubernur Maluku dalam pidatonya menegaskan bahwa proyek ini adalah bagian dari komitmen menyeluruh untuk menghadirkan pendidikan berkualitas hingga ke pelosok Maluku. Ia menyebut bahwa pembangunan gedung hanyalah permulaan dari agenda besar reformasi pendidikan.

“Pembangunan gedung ini harus menjadi momentum untuk terus meningkatkan kualitas guru, kurikulum, dan fasilitas pendukung lainnya. Kita harus menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas,”ungkap. Gubernur Hendrik Lewerissa.

Gubernur juga mengajak seluruh elemen, termasuk legislatif dan masyarakat, untuk berperan aktif menjaga semangat gotong royong dalam mendukung pendidikan yang adil dan merata.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, James Leiwakabessy, menjelaskan bahwa SMA Negeri 65 akan dilengkapi dengan enam ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, fasilitas sanitasi, dan instalasi listrik yang memadai. Pembangunan direncanakan selesai dalam waktu satu tahun.

“Kami pastikan pembangunan berjalan sesuai standar nasional pendidikan, dan tenaga pengajar yang ditempatkan nanti juga telah disiapkan,”jelas James Leiwakabessy.

Ketua TP-PKK Provinsi Maluku, Maya Baby Lewerissa, yang turut hadir dalam peletakan batu pertama, berharap SMA ini dapat mendorong semangat belajar anak-anak di wilayah pesisir yang kerap dihadapkan dengan keterbatasan fasilitas.

“Anak-anak di sini punya potensi besar. Sekarang tugas kita adalah menyediakan sarana untuk mewujudkan mimpi mereka,”ujarnya singkat.

Bagi warga Dusun Kalauli, kehadiran SMA Negeri 65 bukan sekadar bangunan fisik, melainkan simbol hadirnya negara dalam memperjuangkan hak pendidikan untuk seluruh anak negeri. Selama ini, anak-anak di kawasan itu harus menempuh jarak jauh untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.

“SMA ini menjadi simbol harapan baru bagi anak-anak kami. Tidak ada lagi alasan untuk putus sekolah karena jarak atau fasilitas yang minim,”ungkap tokoh masyarakat setempat, La Umar.

Dengan dimulainya pembangunan ini, DPRD Maluku dan Pemerintah Provinsi menunjukkan bahwa kerja sama antarlembaga mampu menghasilkan langkah konkret untuk menjawab tantangan pendidikan di wilayah-wilayah tertinggal. SMA Negeri 65 diharapkan menjadi episentrum baru bagi transformasi sosial dan peningkatan kualitas hidup di Maluku Tengah.(MB-01)