Piru.malukubarunews.com – Indikasi kejahatan berjamaah yang di duga dilakukan oleh Penjabat bupati Kabupaten Seram Bagian Barat ( SBB) Provinsi Maluku, Andy Candra as adudin, aksi sang kepala daerah sementara waktu ini, di duga bisa menguras habis uang daerah demi kepentingan kehidupan nya setelah masa jabatan nya berakhir,
Untuk di ketahui, dugaan kejahatan bersama yang mereka lakukan ialah, padasaat tibawaktu untuk anggaran daerah yang telah masuk di masing masing dinas agar di kelolah menjadi pekerjaan untuk pembangunan di daerah sbb,
Maka pj bupati lebih awal mengatur dulu konsultan perencanaan untuk bisa bekerja sama agar di setiap proyek harus nilainya di besarkan patut di duga agar keutungan untuk satu pekerjaan harus besarjuga nilainya,
Setelah ada kata sepakat di antara pj bupati dan konsultan perencanaan, barulah tender perencanaan di mulai, namun di saat tender perencanaan berlangsung di situ juga ada kejanggalan, karena beredar info kalau konsultan perencanaan yang di tunjuk oleh pj bupati sbb, tidak memiliki CV hingga untuk CV juga di atur oleh orang dekatnya pj bupati sendiri,
Kelakuan Pj. bupati ini di duga di lindungi oleh orang orang yang selalu memakai topeng umat dan topeng organisasi agar dugaan kejahatan pj bupati bisa di lindungi dengan alasan umat,
Untuk hal seperti ini di nilai Sudah ada perbuatan melawan hukum dari tahap perencanaan. Kini sampai dengan proses tender juga telah di atur agar perusahan yang telah di siapkan oleh orang dekatnya pj bupati bisa keluar sebagai pemenang tender,
Hal ini dapat kita lihat dari proyek Rehablitas Gedung PKK yang di menangkan oleh CV Aurora Marwangeng, karena direktur CV Aurora Atasnama Andi Nur Akbar, adalah orang dekatnya pj bupati sbb, dan terhadap proyek itu juga di duga terjadi Mark up, semua diduga berdasarkan hasil permufakatan jahat di antara pj bupati dan konsultan perencanaan, termasuk Andi Nur Akbar selaku pemenang tender,
Untuk itu, diminta kepada krimsus polda maluku agar kasus gedung pkk sbb langsung naik ke tingkat sidik, karena di duga kejahatannya sudah direncanakan dari awal oleh kelompok yang di duga nakal,
Ini bukan soal nilai temuan tapi cara hitung yang di duga mengunakan cara cara pencuri di RAB, itu yang sangat disayangkan. Terlalu banyak uang negara yang dipakai dengan cara hitung yang di anggap jahat, karena di duga mereka menggunakan cara pencuri untuk menghitung nilai proyek yang telah di tetapkan,
itu baru gedung pkk, belum proyek yang lain lagi, berdasarkan Harga didaftar upah lain, sementara di analisa juga lain lagi. Ini yang disebut produk perencanaan pencuri, pasti ada yang suruh untuk menaikan harga, di duga kuat otak di balik semua ini adalah Andy Candra as adudin sendiri,
dan kasus ini harus dikejar tuntas oleh krimsus.polda Maluku, sebap Perencanaan yang terjadi di sbb, bertujuan untuk memperkaya diri bukan untuk membangun daerah, cara mereka untuk pinjam perusahan kepada pihak konsultan perencanaan, ini baru pernah terjadi di jaman pj. Bupati Andi candra as adudin,
Sementara di jaman bupati lain konsultan perencanaan adalah konsultan yang memiliki badan hukum yang lengkap, terutama mereka harus memiliki CV sendiri agar dapat bertanggung jawab bila ada massalah terhadap setiap proyek nanti, seperti yang sedang terjadi di proyek Rehablitas gedung PKK,
Tetapi yang terjadi saat ini di masa pj bupati Andi Candra as adudin, mereka borong semua, mulai dari perencanaan, sampai dengan keluar sebagai pemenang tender terhadap semua proyek yang ada di tiap tiap dinas di lingkup Pemda SBB.(MB.MR)