Belum sebulam memimpin, Asri Arman sudah menjawab dendam birokrasinya.

oleh -302 Dilihat

Piru,malukubarunews com – 22 maret 2025. Melihat perkembangan pemerintahan kabupaten SBB akhir-akhir ini, Mozes Rutumalessy, tokoh muda sbb angkat bicara.

Menurut Rutumalessy, Sudah menjadi kebiasaan “baku” bahwa setiap pj, atau bupati defenitif, tentunya punya strategis masing-masing untuk melihat, mencermati dan mengambil kebijakan dalam menata pemerintahan yang dikembangkan dipundaknya,
dalam perjalanan kepemimpinan tersebut, pastinya dalam mengambil keputusan kebijakan, tentu ada saja campur tangan bupati-bupati kecil yang ada dalam lingkaran sistim yang dibangun, baik itu yang memproklamirkan diri mereka sebagai tim analisis, tim akademisi, tim transisi, tim keluarga, sampai pada timses.

Semua ini tidak terlepas pisah dari ambisi, arogansi, apurtunis, sakit hati, dendam kesumat sampai menjadi egosentris yang mengakibatkan rusaknya negeri ini.

Lanjut Rutumalessy, Yang nampak dipermukaan akhir-akhir ini ialah, proses pergantian pejabat esalon ll. Yang mana dilakukan tidak sesuai prosedural. Ada kepala badan definif di ganti dengan PLT sekertarisnya menjadi PLH kepala badan tersebut yang mana orangnya masih aktif, kemudian terkesan yang roling itu hanya suami istri,
yang lebih aneh lagi, Bupati dan wakil bupati sampai saat ini belum masuk pendopo, kenapa mutasi tersebut sudah mendahului mereka. Apa ada tempat lain selain kantor bupati dan pendopo untuk merancang semua ini, atau mungkin di hotel ???

Menurut Rutumalessy, Belum ada satu bulan bupati dan wakil bupati menginjak kaki secara resmi di bumi saka mese nusa, namun beliau sudah mengeluarkan SK tanpa ada penataan birokrasi yang baik, apakah bupati sudah berkoordinasi dengan mantan bupati dan sekda sebagai pejabat Karir, beliau harus tahu bahwa, sementara ini kondisi birokrasi tidak normal, ada
pejabat yang sudah mengikuti uji kompetensi tidak di perhatikan, malah mengangkat kepala bidang yang tadinya menjadi PLT sekertaris, kemudian dia ditunjuk sebagai PLH menggantikan yang definitif,

Lanjut Rutumalessy, Ada begitu banyak esalon lll yang sudah mengikuti uji kompetensi, kenapa tidak pakai mereka.
Kepala badan itu harus memiliki esalon 2B,
kenapa tunjuk kepala bidang yang nota benenya dia PLT sekertaris kemudian ditunjuk menjadi PLH badan menggantikan yang masih definitif.

Ini aturan dari mana, no berapa tanggal dan tahun berapa, kenapa di dalam kondisi seperti ini bupati sudah berani meroling pejabat, lantas mereka yg esalon lll yang sudah uji kompetensi satu tahun ini mau di kemanakan.

Jujur saja birokrasi ini sangat morat marit, perlu di selesaikan oleh bupati Defenitif dan wakil bupati Defenitif, kenapa harus jadi seperti ini, jangan sampai bapak menyalah gunakan hak perogatif bapak itu untuk melegalisir maksud dan tujuan jahat para pembisik bapak.

Ada indikasi bahwa, ternyata yang seting semua ini adalah (SS) sebenarnya (SS) ini sapa, kapasitasnya sebagai apa, prestasi apa yang dia sudah buktikan untuk membangun daerah ini sampai bupati begitu percaya padanya. Mereka ini juga kan orang-orang terbuang yang pernah ditendang oleh bupati terdahulu karena gagal memimpin, lantas apa yang bisa diharapkan dari orang-orang gagal ini ???

Bupati dan wakil bupati mestinya sudah harus berkaca dari pemerintahan yang terdahulu, daerah ini rusak karena ada orang ketiga. Untuk itu, kalau mau aman dan berhasil dalam memimpin daerah ini, bapak berdua harus arif dan bijaksana dalam melihat permasalahan yang ada disekeliling bapak berdua.tutup Rutumalessy. (MB-Mozes)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.