Ambon.malukubarunews.com — Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ambon kembali melanjutkan operasi pencarian terhadap para ABK KM Maluku Prima Makmur 03 yang terbakar di perairan Laut Banda. Sejak pukul 07.00 WIT, Minggu 23 November 2025, KN SAR Bharata bertolak dari Pelabuhan Tulehu menuju sejumlah titik koordinat pencarian berdasarkan SAR MAPS.
Tim SAR menyisir dua titik koordinat utama, yaitu 4°35’3”S – 129°18’32”E dan 4°11’21”S – 129°18’32”E, sebagai bagian dari perluasan area pencarian korban. Kondisi cuaca hujan ringan dan gelombang rendah menjadi tantangan tambahan bagi tim di lapangan.
Sekitar pukul 14.17 WIT, KN SAR 242 Bharata berhasil menemukan bangkai kapal KM Maluku Prima Makmur 03 pada koordinat 4°1’44.76″S – 129°5’43.26″E, atau sekitar 36,87 NM dari lokasi kejadian awal dengan heading 27,99° ke arah timur laut. Kapal dalam kondisi hangus terbakar dengan bagian atas habis dilalap api dan masih terombang-ambing di permukaan laut.
Namun, hasil pengamatan di sekitar kapal tidak menunjukkan adanya tanda-tanda keberadaan korban. Tidak ditemukan jaket pelampung, serpihan tambahan, ataupun indikasi lain yang mengarah pada posisi para ABK.
Pada pukul 16.22 WIT, KN SAR Bharata melakukan koordinasi dengan kapal KM Raja Manta yang tengah melintas di rute Banda–Ambon. Kapal tersebut diminta untuk membantu pemantauan dan melaporkan jika menemukan tanda-tanda korban selama pelayaran. Koordinasi serupa juga dilakukan dengan dua kapal perang, yakni KRI Balongan dan KRI Kerapu dari Guspurla Koarmada III dan Kodareral IX Ambon, yang sedang melakukan patroli di sekitar Perairan Laut Banda.
Hingga pukul 18.00 WIT, KN SAR Bharata telah melaksanakan penyisiran sejauh 42 NM dengan heading 68,71° arah timur dari titik kejadian awal, namun hasil pencarian masih nihil. Operasi kemudian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan pada Operasi SAR Hari Ketiga (H3) pada Senin pagi.
Kepala Basarnas Ambon sebelumnya menjelaskan bahwa KM Maluku Prima Makmur 03 berangkat dari Pelabuhan Tulehu pada 8 November 2025 pukul 02.00 WIT menuju spot penangkapan ikan di Laut Banda.
“dari laporan masuk yang kami terima, kapal tersebut berangkat dari Tulehu menuju Laut Banda. Pada 20 November, pemilik kapal menerima informasi bahwa kapal mengalami kebakaran di koordinat 4°33’52.20”S – 128°48’33.55″E sekitar pukul 17.50 WIT. Dalam pelaksanaan Ops SAR H1 dan H2 kami belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban, dan Ops SAR H3 akan dilanjutkan besok pagi. Kami berdoa agar segala sesuatu berjalan lancar dan semoga tim dapat menemukan korban seluruhnya. Amin.”ungkap Kepala Basarnas Maluku.
Sebanyak 11 ABK tercatat dalam pencarian, yaitu Yakob Arnyanyi (Nahkoda), Kien Julson Sabandar, Misran Sumenda, Finsen Rahayaan, Deki Tatael, Hengki Tatael, Agung Mamentiwalo, Oksin Tatael, Otnjel Kolotja, Jefry Langelo, dan Melvin Rolando Hitalessy.
Operasi pencarian melibatkan unsur SAR dari KN SAR 242 Bharata sebanyak 10 personel, KRI Balongan dengan 104 personel, serta 50 personel dari KRI Kerapu. Alat utama dan peralatan SAR meliputi satu unit KN SAR Bharata serta masing-masing satu unit KRI Kerapu dan KRI Balongan.
Cuaca di lokasi pencarian dilaporkan hujan ringan dengan angin barat–barat laut 7–27 knot dan gelombang rendah sekitar 1,25 meter.
Operasi SAR H3 akan dilanjutkan dengan perluasan area pencarian dan penyesuaian pola penyisiran berdasarkan hasil evaluasi hari kedua.(MB-01)
