Baku bongkar kedok, Heri sebut. Husein Latip di duga, pingin jadi kepala Desa.

oleh -181 Dilihat

Piru.malukubarunews.com – Amrosis dan kelompok nya, kerap membuat onar di wilayah Desa Lokki, kelompok yang di ketuai oleh Husein Latip ini, mereka sudah terlalu banyak membuat masalah di petuanan Lokki, awal nya, Amrosis bersama dengan kelompok nya, di duga menipu warga di petuanan, dengan alasan, bagi warga yang mau untuk membuat sertifikat Rumah, kami siap untuk membantu, tetapi biaya untuk satu sertifikat lahan pekarangan Rumah, dikenakan biaya sebesar Rp 250 000 (duaratus limapuluh Ribu Rupiah) karena merasa biayanya kecil, warga secara beramai ramai untuk mendaftar, dan sekaligus memberikan biaya yang di minta oleh kelompok itu, untuk mengelabui Warga setempat, kelompok itu datang ke Rumah rumah warga yang telah mendaftar, mereka mulai melakukan proses pengukuran halaman Rumah. setelah selesai pengukuran, mereka mengatakan kepada warga pemilik Rumah, tunggu saja, dalam waktu dekat, sertifikat nya sudah kalian dapat.

Jelang beberapa hari kemudian, bukan nya sertifikat yang mereka berikan kepada pemilik Rumah, akan tetapi mereka memberikan Surat keterangan Tanah (SKT). dan jumlah SKT yang sudah di buat, di perkirakan sekitar 850 lembar, jumlah itu di dapat, dari beberapa petuanan di Desa Lokki, yaitu, Dusun Tanah Goyang, Dusun Olas, Jakarta baru, dan Dusun Ketapang. total dana yang berhasil di kumpulkan oleh mereka, di perkirakan sudah sekitar Rp 200 juta lebih.

Cerita ini, di jelaskan oleh salah satu warga Lokki, saat mendengarkan perkataan Heri Matakena , yang sedang marah marah.

menurut sumber tersebut, Heri Matakena terlihat sedang marah marah, saat itu, dia mengatakan, kalau Husein bilang Beta, (saya) Ambisih, itu tidak benar, justru Husein lah yang lebih ambisi untuk menjadi perangkat Desa, bahkan sekarang ini, dia lebih kepingin untuk menjadi kepala Desa persiapan di Dusun Ketapang, apabila Amrosis memberikan Rekomendasi peningkatan status dusun jadi Desa, kepada Dusun Ketapang. bahkan, untuk sekarang ini, Husin sedang berjalan dengan Rekomendasi itu. sepertinya, mereka sedang menipu warga, agar mereka bisah mendapat dukungan, ucap sumber, menceritakan ucapan Heri, di saat dia sedang mengamuk.

Lanjut sumber, Jang dia bikin labe, (jangan dia bikin lebih) kata Heri yang di dengar sumber padasaat Heri sedang mengamuk. selain itu, Heri juga mengatakan, untuk pembuatan Sertifikat yang di duga di lakukan oleh Amrosis dan Husen, kususnya di Dusun Olas, saya dan Ode tau banyak tentang dugaan kejahatan itu, karena saya yang ketemu langsung dengan warga di Dusun Olas, bahkan ada Rekaman wawancara saya dengan salah satu ketua RT di Olas. Termasuk di Dusun Ketapang sendiri juga ada pengukuran lahan pekarangan. warga Ketapang juga telah membayar, dan uang itu langsung di tangani oleh Husein. Jelas sumber, tentang Amukan Heri Matakena.

Menurut sumber lagi, Heri mengatakan, ada sekitar 400 lembar lebih, SKT yang telah di bayar oleh warga Olas, bahkan Heri juga menyebut Nama Ode Muhamad, ungkap sumber. dalam keterangan lanjut, sumber mengatakan, ada salah satu warga Lokki, yang adalah teman dekat Heri Matakena, dia mengatakan, La Ode Muhamad dan Husein Latip, bersama dengan Amrosis, mereka di Duga telah Menjual Lahan milik warga Desa Lokki, yang berlokasi di Dusun Olas, mereka Menjual lahan itu kepada pihak BANK Maluku, mereka mengelabui warga, mereka katakan kepada warga, hal ini di lakukan, agar supaya warga dengan mudah untuk menabung, dan juga menarik uang di BANK. Yang perlu di ketahui, Lahan itu sudah selesai di gusur, akan tetapi, proses penggusuran Lahan tersebut, cukup luas sekali, usut punya usut, ternyata, di atas lahan tersebut, di duga, Husein, bersama La Ode Muhamad, telah mengambil masing masing satu kapling untuk mau di bangunkan tempat usaha, Carita sumber.

Sumber kepada media ini via telepon, Minggu 28 Juli 2024, kalau saya melihat dari semua kejadian yang ada, ternyata, kelompok ini, mereka semua adalah orang orang yang di duga jahat. apalagi Mantan Nara pidana seperti Husein Latip, dia setiap berjalan, dia selalu menunjukan SK kepada masyarakat awam, ada SK peningkatan RT jadi Dusun, ada SK peningkatan Dusun Jadi Desa, dia menggunakan itu, sebagai alasan untuk memuluskan Rencana busuk nya, karena ternyata, tujuan dia adalah, agar warga tidak menuntut mereka dengan pungutan Rp 250 000, tentang Sertifikat tipu tipu, yang mereka janjikan kepada masyarakat. Geram sumber.

Tambah sumber lagi, kemarin, Husein bongkar kalau Heri kepingin menjadi ketua BPD, Hari ini Heri bongkar lagi, kalau Husein kepingin menjadi perangkat Desa, dan Juga Kepala Desa persiapan, sedangkan La Ode di bilang kepingin menjadi sekretaris BPD, dan itu semua mereka atur bersama dengan Amrosis, lalu mereka jadikan alasan ada terjadi korupsi anggaran Dana Desa tahun 2017 sampai tahun 2020, padahal selaku penjabat kepala Desa, Amrosis sendiri tau, kalau semua Dana yang di tuduhkan itu, masih berada di Silva milik Desa Lokki. dan anggaran itu, sampai saat ini, tidak di cairkan. dapat saya menduga, ini adalah cara mereka untuk peralihan isuh saja, karena saat ini, ada terjadi korupsi di pembangunan balai Dusun Siaputih, dan di duga, aktornya adalah Amrosis sendiri. Tetapi yang aneh nya ialah, kalau ada yang membahas tentang dugaan perampokan uang di pembangunan balai Dusun Siaputih, Husein terlihat menghindar. Padahal, semua itu sudah bukan isuh lagi. Saya berharap, agar inspektorat kabupaten sbb, bisah dengan secepatnya, periksa pembangunan balai Dusun Siaputih, agar dugaan kejahatan yang di lakukan oleh kelompok terkutuk, dan kumpulan mantan Narapidana ini, bisah lenyap di petuanan Lokki. Harap sumber tutup.(MB-MR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.