Ambon.Malukubarunews.com — Pemerintah Kota Ambon terus memperkuat sistem pengawasan kota melalui pemasangan kamera pemantau (CCTV) di sejumlah titik strategis. Hingga November 2025, hampir 50 unit CCTV telah dipasang di jalan dan ruang terbuka publik sebagai bagian dari program menuju Ambon Smart City.
Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, menjelaskan bahwa pemasangan CCTV merupakan langkah Pemkot untuk meningkatkan keamanan dan pemantauan wilayah secara real time, sekaligus mendukung upaya pencegahan kriminalitas. Namun, ia mengakui bahwa keterbatasan anggaran membuat pemasangan CCTV harus diprioritaskan di ruas jalan utama.
“Pemerintah Kota saat ini telah memasang hampir 50 unit CCTV di jalan dan ruang terbuka publik. Tujuannya menjadikan Ambon sebagai kota cerdas yang memanfaatkan teknologi dalam memantau wilayah kota secara keseluruhan,”ungkap Wattimena
Meski demikian, beberapa lokasi yang kerap menjadi pusat aktivitas masyarakat seperti AY Patty, PHBS, dan area militer, disebut belum tercakup dalam jaringan CCTV Kota Ambon.
“Karena keterbatasan anggaran, penambahan CCTV kita fokuskan pada jalan utama. Lokasi kejadian tertentu memang belum tercover jaringan CCTV, bukan karena mencari pembenaran, tetapi karena kapasitas anggaran yang ada,” jelasnya.
Wattimena menegaskan bahwa persoalan keamanan kota tidak hanya bergantung pada teknologi. Menurutnya, perilaku masyarakat dan keterlibatan keluarga memiliki peran penting dalam menekan angka kriminalitas, khususnya pada kalangan remaja.
“Kejadian kriminal bukan hanya soal adanya pengawasan teknologi. Kita butuh pengawasan orang tua agar anak-anak tidak berkeliaran malam hari. Ini soal perilaku. Kalau semua hal harus pemerintah yang urus, kapan kita bisa mandiri?” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa tindak kriminal dapat terjadi di mana saja, baik di kota maupun di desa, sehingga proses hukum harus tetap dilakukan sesuai prosedur oleh pihak kepolisian.
Wali Kota Ambon juga menyoroti perlunya transparansi dan kerja sama dari masyarakat dalam membantu aparat mengungkap berbagai kasus kriminal. Sikap melindungi pelaku, menurutnya, justru menghambat penegakan hukum.
“Terkadang kita menyembunyikan atau melindungi pelaku. Kalau kita mau kooperatif bekerja bersama, pasti kita bisa menangani masalah dengan baik,” ujarnya.
Dengan terus bertambahnya fasilitas pengawasan dan meningkatnya partisipasi publik, Pemkot Ambon berharap tercipta kondisi kota yang lebih aman, tertib, dan nyaman bagi seluruh warga.(MB-*)
