Piru.malukubarunews.com – Proyek jalan Rumasoa dan Niniari gunung kecamatan Taniwel kabupaten seram bagian barat propinsi Maluku Mandeq, Andi Candra as adudin tak berkutik,
Pj bupati yang akrap di sebut bapak tukang cuci piring yang kotor di sbb, kini terlihat tutup mulut saat krimsus Polda Maluku mulai melakukan pemeriksaan terhadap orang orang yang di anggap kelompok nya, akibat dari pengejaran krimsus Polda Maluku terhadap sejumlah kasus dugaan korupsi di sbb, membuat bapak yang sok bersih ini bisuh dan menutup mulut sampai saat ini,
Pantasan saja proyek jalan di Rumasoa Niniari Gunung kini mandeq tetapi bapak Andi Candra as adudin sudah tidak lagi bersuara ke public tentang piring kotor di sbb, untuk di ketahui, proyek jalan menuju ke Rumasoa dan Niniari gunung adalah hasil usaha keras yang di lakukan oleh mantan bupati Timotius akirina, perjuangan itu di mulai saat Timotius masih menjadi wakil bupati, perlu di ketahui, supaya akses jalan bisah masuk ke Rumasoa dan Niniari gunung, haruslah ada pembebasan lahan dari kementrian kehutanan karena daerah itu masuk dalam areal hutan lindung,
Namun berkat perjuangan keras pak Timotius akirina dan sejumlah anggota DPRD sbb, akhirnya akses jalan menuju ke Rumasoa dan Niniari gunung bisah berjalan, namun di akhir masa jabatan Timotius akirina, proyek jalan tersebut baru berjalan, tetapi begitu Andi Candra as adudin masuk selaku pj bupati sbb, kontrak terhadap proyek itu di batalkan bahkan PPK nya juga di gantikan, saat itu Andi Candra mulai bersuara ke public, kalau piring yang kotor di sbb harus di bersihkan,
dan proyek itu berlanjut di masa Andi Candra as adudin, tetapi sekarang proyek tersebut mandeq, tetapi Andi Candra terlihat diam saja, berdasarkan info yang berhasil di terima media ini, proyek tersebut di perkirakan berjalan baru sekitar 30% namun pencairan nya sudah mencapai 80%,
Selain itu beredar kabar buruk lagi, kalau proyek itu di duga sudah tidak bisah di lanjutkan karena anggaran yang telah cair sudah habis, di duga anggaran yang sudah cair 80% kadis PU Nasir Suruwali telah ambil sebagian dari pihak kontraktor, dugaan kuat itulah penyebab sehingga proyek itu mandeq,
Proyek yang menelang anggaran daerah sebesar Rp 12 035, 973, 000 kini sudah tidak bisa lagi di lanjutkan di karenakan pj bupati Andi Candra as adudin, tidak melaksanakan Fungsi nya selaku kepala daerah dengan baik, pj bupati di duga mengelabui public saja dengan ucapan nya kalau piring yang kotor di sbb harus di bersihkan,
Kalau kita simak dari cara penjabat bupati Andi Candra as adudin dan kadis PU membatalkan kontrak dari kontraktor yang pertama, lalu di alihkan kepada kontraktor lain, selain itu PPK yang telah di angkat untuk kegiatan itu juga turut di gantikan, adakah maksud lain di balik semua ini?
dan sekarang proyek tersebut mandeq, siapakah yang harus bertanggung jawab,? apakah mantan bupati bapak Timotius akirina? Ataukah pj bupati sbb Andi Candra as adudin? sekarang biarkanlah public yang menilainya sendiri (MB-MR)