Jakarta.malukubarunews.com — Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada Pelantikan dan Rapat Kerja Pengurus Dewan Pimpinan Pusat UPU ANA AMARIANG (UAA) Periode 2025–2028 yang digelar di Jakarta, Sabtu (13/12/2025). Kegiatan ini mengusung tema Mengukuhkan Identitas UAA sebagai Pilar Kemajuan Negeri dan menjadi momentum konsolidasi organisasi kekeluargaan masyarakat Liang di tingkat nasional.
Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting Maluku, antara lain Anggota DPD RI asal Maluku Bisri Sidiq Latuconsina, Ketua DPD Golkar Maluku Umar Lessy, Ketua FPMM Maluku Umar Ohitenan, perwakilan Paguyuban Maluku Jabodetabek, serta Raja Negeri Liang Taslim Samual. Kehadiran para tokoh ini menegaskan posisi strategis UPU ANA AMARIANG sebagai simpul persatuan diaspora Maluku.
Dalam sambutannya, Abdullah Vanath menekankan bahwa kepemimpinan dalam organisasi kekeluargaan harus dijalankan dengan menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan kebermanfaatan sosial, bukan semata-mata simbol jabatan.
“Kamu adalah pimpinan untuk seluruh orang Liang bukan hanya di Jakarta tetapi di seluruh Indonesia, maka jadilah berguna untuk orang banyak, karena ini adalah organisasi kekeluargaan,” jelas Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath.
Vanath menegaskan, Ketua Umum DPP UPU ANA AMARIANG mengemban amanah besar untuk mengorganisir anak cucu ANA AMARIANG yang tersebar di berbagai daerah. Menurutnya, kekuatan utama organisasi ini terletak pada persaudaraan yang harus terus dirawat sebagai fondasi gerakan sosial dan budaya.
“Spirit organisasi ini adalah kekeluargaan,” kata Abdullah Vanath.
Tidak hanya berbicara soal organisasi, Vanath juga memanfaatkan forum tersebut untuk menyoroti persoalan strategis Maluku sebagai provinsi kepulauan. Ia menjelaskan bahwa sekitar 93 persen wilayah Maluku merupakan lautan, sementara daratannya hanya sekitar 7 persen. Kondisi geografis ini, menurutnya, belum sepenuhnya tercermin dalam kebijakan fiskal nasional.
Vanath menilai, skema Transfer Dana Alokasi Umum (DAU) yang masih bertumpu pada luas daratan telah menempatkan daerah kepulauan seperti Maluku pada posisi yang kurang adil. Karena itu, ia menyatakan dukungan penuh kepada wakil-wakil Maluku di DPR RI dan DPD RI untuk terus mendorong lahirnya Undang-Undang Provinsi Kepulauan.
“Kita Provinsi Maluku adalah penyumbang kurang lebih 33 persen produksi ikan nasional,” terang Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath.
Menurut Vanath, kontribusi besar Maluku terhadap ketahanan pangan laut nasional seharusnya diimbangi dengan kebijakan fiskal yang adil dan berpihak pada karakteristik wilayah kepulauan. Hal ini dinilai penting agar pembangunan di Maluku dapat berjalan lebih merata dan berkelanjutan.
Pada kesempatan yang sama, Abdullah Vanath juga dikukuhkan sebagai Ketua Dewan Penasehat DPP UPU ANA AMARIANG. Sementara itu, Yasir Budjing Samoal dilantik sebagai Ketua Umum DPP UPU ANA AMARIANG Periode 2025–2028, menandai dimulainya kepengurusan baru organisasi tersebut.
Melalui pelantikan dan rapat kerja ini, UPU ANA AMARIANG diharapkan semakin solid dalam memperkuat identitas organisasi, mempererat ikatan kekeluargaan masyarakat Liang di perantauan, serta berkontribusi nyata bagi kemajuan Maluku dan pembangunan daerah di tingkat nasional.(MB-01)
