Banda Neira, Malukubarunews.com- Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa melakukan kunjungan resmi ke Istana Mini Banda dan Gereja Tua Banda Neira, Rabu (26/11/2025), sebagai bagian dari rangkaian persiapan pelaksanaan Festival Banda Heritage 2025. Dalam kunjungan tersebut, Gubernur didampingi Ketua TP PKK Provinsi Maluku, Maya Baby Lewerissa, serta sejumlah anggota DPRD Provinsi Maluku.
Kunjungan dimulai di Istana Mini Banda, yang telah ditetapkan sebagai pusat pembukaan festival. Situs bersejarah yang menjadi simbol kejayaan rempah-rempah Kepulauan Banda itu akan menjadi latar utama berbagai agenda seni, budaya, dan pameran sejarah selama festival berlangsung.
“.Istana Mini adalah aset sejarah yang sangat penting bagi Maluku. Kami ingin memastikan persiapan festival berjalan baik, sembari menjaga kelestarian nilai sejarah yang dimiliki tempat ini…,” kata Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa.
Selama peninjauan, rombongan disambut oleh pengelola situs yang memberikan pemaparan terkait elemen arsitektural, koleksi historis, serta urgensi pelestarian situs yang selama ini menjadi identitas Banda Neira. Pengelola menekankan bahwa Istana Mini memegang peran penting dalam memperkenalkan kembali kejayaan rempah-rempah Maluku kepada generasi muda.
“Kami berharap kunjungan ini dapat memperkuat komitmen pemerintah untuk menjaga keberlanjutan situs-situs sejarah di Banda.,” ujar Pengelola Istana Mini Banda.
Setelah meninjau Istana Mini, rombongan bergerak menuju Gereja Tua Banda, salah satu bangunan tertua dan paling ikonik di Banda Neira. Gubernur Hendrik Lewerissa dan Maya Baby Lewerissa juga meluangkan waktu untuk melaksanakan ibadah singkat di gereja tersebut, sebagai bentuk penghormatan atas sejarah perkembangan keagamaan di Banda.
“.Gereja Tua adalah bagian dari perjalanan panjang sejarah Banda. Kami ingin memastikan kemegahannya tetap terjaga dan dihargai.”ungkap Maya Baby Lewerissa.
Perhatian rombongan kemudian beralih ke area belakang Istana Mini, tempat sejumlah stan UMKM disiapkan untuk memeriahkan festival. Stan-stan tersebut menyediakan ruang bagi pelaku usaha lokal untuk memamerkan kerajinan tangan, kuliner khas Banda, hingga produk kreatif berbasis budaya rempah.
“.Festival ini bukan hanya soal budaya, tetapi juga tentang bagaimana kita menggerakkan ekonomi lokal. Kehadiran UMKM sangat penting dalam menciptakan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat.” kata Hendrik Lewerissa.
Interaksi Gubernur dengan para pelaku UMKM berlangsung hangat. Ia terlihat mencicipi beberapa kuliner khas Banda serta memberi dorongan agar para pelaku usaha terus meningkatkan kualitas produk demi daya saing pariwisata.
Rangkaian kunjungan ini menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Maluku dalam menggabungkan pelestarian sejarah dan penguatan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan UMKM. Dengan kunjungan ini, persiapan Festival Banda Heritage memasuki tahap akhir, memastikan penyelenggaraan festival berlangsung meriah, tertata, dan memberikan manfaat jangka panjang bagi Banda Neira.
“.Kami ingin Festival Banda Heritage bukan hanya menjadi acara tahunan, tetapi momentum kebangkitan Banda Neira sebagai pusat sejarah dan ekonomi kreatif Maluku.”tutup Gubernur Hendrik Lewerissa.(MB-01)
