Ambon.malukubarunews.com – Memasuki hari keempat operasi pencarian korban kecelakaan laut KM Maluku Prima Makmur 03, Basarnas Ambon meningkatkan intensitas operasi dengan memperluas area pencarian serta memperkuat koordinasi udara dan laut. Operasi dimulai pukul 07.25 WIT, Senin (24/11/2025), melalui koordinasi awal bersama AirNav Ambon untuk memantau pesawat yang melintas dari Ambon menuju Banda maupun Tual dalam upaya mendeteksi tanda-tanda keberadaan korban.
“Kami meminta bantuan pemantauan dari jalur udara dan mengimbau agar setiap informasi positif terkait korban segera dilaporkan ke Basarnas Ambon,” kata humas Basarnas Maluku, Humas Basarnas Maluku.
KN SAR Bharata diberangkatkan dari Pelabuhan Tehoru pukul 08.00 WIT menuju dua titik koordinat pencarian utama sesuai SAR MAPS H4, yakni di titik 3°59’14” S – 129°57’59” E dan 3°40’38” S – 129°57’59” E. Kedua titik ini dipetakan sebagai area yang memiliki potensi kuat menjadi lokasi hanyutnya para korban berdasarkan pergerakan arus dan angin.
Sekitar pukul 10.35 WIT, Basarnas Ambon kembali menjalin koordinasi dengan Distrik Navigasi Ambon, SROP Ambon, dan SROP Banda untuk menyebarluaskan informasi darurat kepada seluruh kapal yang melintas di kawasan Perairan Banda, Maluku Tengah, dan Pulau Seram. Kapal-kapal diminta meningkatkan kewaspadaan dan memberikan pertolongan jika menemukan tanda-tanda korban.
“Seluruh unit navigasi dan komunikasi laut telah kami libatkan untuk memapelkan berita kecelakaan kapal kepada kapal-kapal yang melintas, sehingga peluang deteksi korban semakin besar,” kata humas Basarnas Maluku, Humas Basarnas Maluku.
Seiring siang hingga sore hari, tiga Search and Rescue Unit (SRU) digerakkan dalam radius yang lebih luas. SRU 1 menggunakan KRI Kerapu melakukan penyisiran ke arah barat Pulau Seram sejak pukul 16.20 WIT. SRU 2, yakni KN SAR Bharata, diarahkan menyisir wilayah sejauh 69 nautical miles ke arah tenggara dari Desa Tehoru. Sementara SRU 3 dengan KRI Balongan melaksanakan pencarian ke timur perairan Pulau Ambon.
Hingga pukul petang, Tim SAR Gabungan belum menemukan tanda-tanda keberadaan 11 anak buah kapal (ABK) yang hilang. Operasi kemudian dihentikan sementara karena kondisi cahaya yang tidak lagi memungkinkan pencarian visual. Operasi akan dilanjutkan kembali pada Selasa (25/11/2025).
“Dalam pelaksanaan operasi H4 ini, belum ada tanda-tanda keberadaan korban. Namun operasi hari kelima akan dilanjutkan besok pagi, dan kami berharap mendapatkan perkembangan positif dari tim di lapangan,” ujar humas Basarnas Maluku, Humas Basarnas Maluku.
Sebelumnya diketahui, KM Maluku Prima Makmur 03 berangkat dari Pelabuhan Tulehu pada 8 November 2025 pukul 02.00 WIT menuju spot memancing di Laut Banda. Pada 20 November 2025, pemilik kapal menerima informasi bahwa kapal tersebut mengalami kebakaran pada koordinat 4°33’52.20″ S – 128°48’33.55″ E sekitar pukul 17.50 WIT sebelum akhirnya hilang kontak.
Daftar korban yang masih dalam pencarian berjumlah 11 orang, termasuk nahkoda dan para ABK. Operasi ini melibatkan sejumlah unsur SAR, termasuk KN SAR 242 Bharata, KRI Balongan, KRI Kerapu, Polairud Amahai, serta personel gabungan dari Basarnas, Polda Maluku, dan unsur pendukung lainnya. Kondisi cuaca dilaporkan berawan tebal dengan angin timur 12–17 knots dan tinggi gelombang 1,25 meter.
Upaya pencarian dipastikan akan terus dilanjutkan dengan strategi yang diperbarui sesuai dinamika di lapangan dan perkembangan cuaca demi menemukan para korban secepat mungkin.(MB-01)
