Ambon,MalukuBaruNews.com – Ketua Dharma Wanita Kota Ambon, Sartje Sapulette, mengunjungi Sekolah Luar Biasa (SLB) Batu Merah untuk melihat langsung situasi dan kondisi di sekolah yang melayani siswa dengan kebutuhan khusus. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para guru dan siswa yang menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menghadapi tantangan pendidikan.
“Di sana kita turun dan melihat sendiri situasi-situasi di tempat itu, karena mereka memang berbeda dengan siswa-siswa yang di luar. Sekalipun mereka tidak sempurna, tetapi kelebihan mereka justru melebihi. Ketika kita melihat itu, kita benar-benar merasakan bahwa mereka luar biasa, terlebih lagi para gurunya,” ungkap Sartje Sapulette saat berbicara mengenai pengalamannya berkunjung ke SLB Batu Merah.
Apresiasi terhadap Dedikasi Guru di SLB Batu Merah
Sartje menyampaikan kekagumannya terhadap dedikasi guru-guru di SLB Batu Merah yang mendidik dengan penuh kasih sayang, kesabaran, dan perhatian ekstra. Meski sebagian besar guru di sekolah tersebut berasal dari latar belakang pendidikan umum, mereka telah mampu menunjukkan metode pengajaran yang khusus dan efektif untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
“Terkadang guru-guru di sana ada yang dari umum, ada juga yang khusus dari sekolah luar biasa. Tetapi yang dari umum, termasuk kepala sekolah, sekalipun berasal dari sekolah umum, cara mengajar, cara mendidik, dan perhatian khusus mereka untuk anak-anak itu sangat luar biasa. Jadi saya tadi sangat membanggakan para guru, karena mereka mendidik anak-anak di sana dengan kasih sayang dan kesabaran yang luar biasa. Tidak semua ibu-ibu yang ada di kota ini, bahkan tidak semua guru, bisa seperti mereka,” tambah Sartje dengan penuh kekaguman.
Guru SLB Memiliki Metode Khusus dalam Mengajar
Menurut Sartje, ada perbedaan mencolok antara guru di SLB dengan guru di sekolah umum. Guru di SLB memiliki cara-cara khusus untuk mendidik siswa-siswanya, yang tidak hanya mengandalkan metode akademis, tetapi juga mengutamakan perhatian dan kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi tantangan setiap hari.
“Saya bisa katakan bahwa guru di sekolah biasa berbeda dengan guru-guru di SLB, karena mereka punya cara khusus dalam mendidik anak-anak itu dengan sungguh baik, ditambah perhatian khusus mereka. Bahkan orang tua di rumah pun belum tentu bisa seperti apa yang dilakukan para guru di sekolah,” jelas Sartje.
Apresiasi terhadap Peran Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Inklusif
Selain memberikan apresiasi kepada para guru, Sartje juga mengimbau kepada para ibu dan wanita di Ambon untuk lebih peduli terhadap pendidikan anak-anak, khususnya anak-anak dengan kebutuhan khusus. Ia menekankan pentingnya kesadaran bahwa mendidik anak-anak dengan kebutuhan khusus merupakan amanah yang harus dijalankan dengan penuh kasih sayang.
“Kita mengimbau kepada ibu-ibu dan wanita semua bahwa kegiatan yang kita jalankan ini tidak sia-sia. Ini juga merupakan satu amanah yang Tuhan berikan kepada kita, dan bagi Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Ambon, kita memang harus hadir di sana,” ujar Sartje Sapulette.
Tanggapan Positif dari Guru dan Masyarakat
Kunjungan Dharma Wanita ini mendapat sambutan hangat dari pihak sekolah dan masyarakat sekitar. Sartje mengungkapkan bahwa para guru sangat mengapresiasi kehadiran Dharma Wanita yang terus memberikan perhatian dan dukungan terhadap pendidikan di SLB Batu Merah. Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, para guru di sana tetap menunjukkan komitmen yang tinggi untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
“Mungkin ada kelompok-kelompok yang disampaikan oleh para guru? Tidak ada, tidak ada. Mereka sangat mengapresiasi kita dari Dharma Wanita, karena kita masih peduli terhadap mereka,” tambah Sartje.
Kegiatan Dharma Wanita yang Berkelanjutan
Kunjungan ini juga menjadi bagian dari komitmen Dharma Wanita Kota Ambon untuk terus mendukung dan memperhatikan anak-anak dengan kebutuhan khusus. Sartje menegaskan bahwa kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan oleh Dharma Wanita akan terus dilanjutkan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama bagi anak-anak yang membutuhkan perhatian ekstra dalam pendidikan.
“Keberadaan kami di sana bukan hanya sebagai bentuk kepedulian, tetapi juga untuk mengingatkan kita semua tentang pentingnya keberagaman dalam pendidikan dan menghargai perbedaan. Setiap anak memiliki potensi yang luar biasa,” tegas Sartje.
Dengan kunjungan ini, diharapkan akan semakin banyak pihak yang tergerak untuk mendukung dan berkontribusi dalam pendidikan inklusif di Ambon, khususnya bagi anak-anak yang membutuhkan perhatian lebih dalam proses belajar mereka.(MB-01)
