Ambon.malukubarunews.com – Ketidakhadiran berulang kali anggota DPRD Provinsi Maluku, Akmal Suolisa, dalam berbagai rapat resmi DPRD menuai kritik tajam dari masyarakat dan menjadi sorotan serius internal partainya. Politisi Fraksi PDI Perjuangan dari Daerah Pemilihan (Dapil) III Buru dan Buru Selatan itu tercatat minim kehadiran sejak dilantik pada 17 September 2024.
Berdasarkan pantauan wartawan ,Akmal Suolisa hampir tidak pernah terlihat mengikuti rapat-rapat penting, baik di tingkat komisi maupun sidang paripurna DPRD Maluku. Ketidakhadiran yang berulang ini dinilai mengganggu fungsi representasi rakyat yang seharusnya dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
Yang membuat publik kian geram, di tengah ketidakhadirannya di kantor DPRD di Karang Panjang, Ambon, Akmal justru aktif mengunggah aktivitasnya di Jakarta lewat media sosial. Ia terlihat menghadiri berbagai kegiatan penyampaian aspirasi masyarakat yang tidak berhubungan langsung dengan tugas legislatif di daerah.
Masyarakat dan pengamat politik lokal mempertanyakan komitmen Akmal terhadap konstituennya di Buru dan Buru Selatan. Kritik tajam muncul di berbagai forum publik, termasuk media sosial, menyebut ketidakhadiran tersebut sebagai bentuk pengabaian tugas.
Menanggapi polemik tersebut, Fraksi PDI Perjuangan akhirnya angkat bicara. Ketua Fraksi, Andre Taborat, menegaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam dan telah memberikan peringatan secara tegas kepada Akmal.
“Ini menyangkut kinerja fraksi. Sebagai anggota DPRD, dia harus hadir untuk menyuarakan aspirasi masyarakat yang diwakilinya,” ungkap Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Maluku, Andre Taborat.
Menurut Andre, kehadiran anggota DPRD sangat penting karena setiap rapat, terutama sidang paripurna dan pengawasan, merupakan bagian dari tanggung jawab konstitusional yang tidak bisa ditinggalkan.
“Setiap kali saya melihat absensi kosong, saya langsung telepon dan tanyakan keberadaannya. Ini berlaku bukan hanya untuk Akmal, tapi juga semua anggota Fraksi PDI Perjuangan yang duduk di berbagai komisi,” jelas Andre.
Ia menambahkan, pihak fraksi telah mengeluarkan teguran tertulis kepada Akmal agar memperbaiki kedisiplinan dan kembali menjalankan tugasnya secara penuh. Teguran ini disebut sebagai bentuk komitmen fraksi dalam menjaga kredibilitas partai dan kehormatan lembaga legislatif.
“Fraksi tidak bisa membiarkan satu orang mencoreng kerja keras kolektif. Kami harus jaga kepercayaan rakyat,” tegas Andre.
Fraksi PDI Perjuangan sendiri berkomitmen akan terus melakukan evaluasi internal dan tidak segan mengambil langkah lebih lanjut apabila teguran tidak diindahkan.”tegas tutup Andre (MB-01)