Wali Kota Ambon : Pemimpin Sukses Adalah yang Siapkan Kader Sejak Dini

oleh -13 Dilihat

Ambon.Malukubarunews.com — Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, menegaskan bahwa regenerasi kepemimpinan pemuda harus disiapkan secara sistematis melalui organisasi kepemudaan seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Hal itu disampaikan dalam acara pelantikan pengurus PMII Komisariat Darussalam dan Rayon Sejajaran periode 2025–2026, Jumat (17/10/2025).

“Atas nama Pemerintah Kota Ambon, saya mengucapkan selamat kepada adik-adik sekalian yang baru saja dilantik. Pelantikan ini bukan sekadar seremoni, tapi harus memberikan makna bagi PMII untuk terus mengabdi dan berkontribusi positif bagi perkembangan kota ini,” ungkap  Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena.

Dalam sambutannya, Bodewin menyampaikan bahwa generasi muda hari ini memegang peran kunci dalam membangun masa depan Kota Ambon, Provinsi Maluku, bahkan Indonesia. Ia menegaskan pentingnya pembekalan nilai dan dasar kepemimpinan sejak dini agar transisi kepemimpinan dapat berjalan mulus dan berkualitas.

“Adik-adik sekalian ini akan menjadi pemegang tongkat estafet berikutnya. Suka tidak suka, kami para senior akan selesai. Pertanyaannya: bagaimana jika kami selesai, siapa yang akan melanjutkan? Maka persiapannya harus dilakukan sekarang,” tegasnya.

Menurutnya, organisasi kepemudaan seperti PMII adalah salah satu wadah strategis dalam membentuk kader-kader masa depan. Karena itu, pemerintah kota terus mendukung dan memberi ruang seluas-luasnya bagi para pemuda untuk berkembang.

“Pemerintah senantiasa memberikan dukungan dan semangat agar regenerasi bisa dilakukan dengan baik. Pemimpin yang berhasil adalah yang mampu menyiapkan kadernya. Kalau selesai masa jabatannya tapi bingung cari pengganti, itu tanda dia gagal sebagai pemimpin,” ujar Bodewin Wattimena.

Ia mencontohkan keberhasilan kaderisasi PMII melalui sosok Ketua KPU Kota Ambon yang hadir dalam acara tersebut sebagai alumni organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa PMII tidak hanya melahirkan pemimpin di kampus, tetapi juga di dunia nyata.

Menyinggung tema rapat kerja PMII yakni “Revitalisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Darussalam Ambon demi Terwujudnya Regenerasi Inovatif, Toleran, dan Transformatif”, Wali Kota menilai tema ini sangat relevan dengan tantangan zaman.

“Kalau kita bicara revitalisasi, artinya kita hidupkan kembali semangat, motivasi, dan ide-ide besar. Kita ingin organisasi ini tidak hanya berpikir soal aksi demonstrasi. Aspirasi sah, tapi harus menjadi opsi terakhir,” ungkapnya.

Wattimena juga menekankan pentingnya cara berpikir yang realistis, objektif, dan rasional dalam menjalankan roda organisasi. Ia mengingatkan bahwa keberhasilan organisasi pemuda terletak pada kemampuannya membangun sinergi, bukan konfrontasi.

“Pemerintah kota sudah membuka ruang komunikasi yang sangat luas. Kita ingin OKP diberdayakan, bukan hanya kuat secara internal, tapi juga mampu menunjukkan eksistensinya secara eksternal, bersama-sama membangun kota ini,” tuturnya

Ia menutup sambutan dengan ajakan kepada seluruh pengurus baru PMII untuk menjadi pemimpin yang bijak, menyiapkan generasi selanjutnya, dan menjaga semangat perjuangan dalam bingkai toleransi dan kebhinekaan.”ajaknya

Selain itu,Ketua Komisariat PMII Darussalam, Muhammad T.Soumokil, dalam sambutannya menegaskan komitmennya untuk menjadikan organisasi sebagai ruang penguatan nilai-nilai persahabatan dan persaudaraan antar kader. Ia menekankan pentingnya membangun kultur organisasi yang sehat dan solid.

PMII akan terus mengedepankan nilai-nilai persahabatan dan persaudaraan. Dinamika dalam organisasi harus menjadi proses pendewasaan, bukan pemecah belah,” ungkap Soumokil.

Ia juga menyerukan kepada seluruh pengurus baru agar tidak menjadikan pelantikan sebagai puncak pencapaian, melainkan sebagai permulaan dari tanggung jawab baru yang lebih besar dalam organisasi dan masyarakat.

Pelantikan ini bukan akhir, tetapi awal dari tanggung jawab baru. Mari kita berikan informasi dan kontribusi yang baik untuk mendukung kemajuan Kota Ambon,” ujar Soumokil.

Lebih jauh, Soumokil menyoroti pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga ruang publik dari infiltrasi narasi negatif, hoaks, dan disinformasi yang dapat merusak kohesi sosial. Ia mendorong kader PMII untuk aktif menyebarkan pesan positif di tengah masyarakat.

Kalau orang-orang baik menyebarkan informasi yang baik, maka publik akan dikuasai oleh kebaikan. Tapi kalau tidak, ruang publik akan diisi oleh mereka yang menyebarkan hal negatif,” tegasnya.(MB-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.