GPM Menuju Satu Abad Pelayanan, Ely Toisutta: “Ini Kesaksian Iman yang Penuh Makna”

oleh -8 Dilihat

Ambon.malukubarunews.com.— Gereja Protestan Maluku (GPM) akan segera menapaki usia satu abad pelayanan. Menyambut momen bersejarah ini, Wakil Wali Kota Ambon, Ely Toisutta, menyampaikan apresiasi mendalam atas kiprah GPM yang selama hampir seratus tahun telah menjadi pelayan umat tidak hanya di Maluku, tetapi juga di wilayah Maluku Utara.

“Menuju satu abad pelayanan tentunya bukan hal yang mudah, karena ada banyak tantangan yang dihadapi. Namun demikian, GPM telah menunjukkan eksistensinya dalam pelayanan terhadap umat,” ungkap  Ely Toisutta kepada wartawan di Ambon, Kamis (16/10/2025).

Toisutta menilai bahwa tiga tugas utama gereja, yakni Diakonia, Marturia, dan Koinonia, menjadi fondasi pelayanan yang bermakna dan terus relevan hingga kini.

“Ketiga tugas ini saling terkait, dan merupakan panggilan mendasar gereja untuk memuliakan Tuhan Sang Pencipta, dan membawa berkat bagi sesama,” ujar Wakil Wali Kota.

Menurutnya, perjalanan panjang GPM merupakan kesaksian iman yang tidak hanya menjadi bagian dari sejarah gereja, tetapi juga dari sejarah sosial dan budaya masyarakat Maluku.

“Gereja ini lahir, bertumbuh, dan terus berkarya di tengah-tengah masyarakat Maluku dengan segala dinamika sejarah, sosial, budaya, dan pergumulan yang menyertainya,” ungkap Ely Toisutta.

Sejak berdirinya, kata Toisutta, GPM telah menjadi terang dan garam bagi dunia—menjadi agen pembawa damai dan pelayanan kasih di tengah berbagai tantangan. Ia berharap, nilai-nilai dasar ini tetap menjadi pedoman dalam setiap kebijakan dan program gereja ke depan.

“Gereja dan pemerintah harus berjalan seiring untuk menghadirkan kesejahteraan yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat Maluku, khususnya di Kota Ambon,” harapnya.

Toisutta juga menekankan pentingnya kerendahan hati sebagai dasar pelayanan yang sejati. Menurutnya, pelayanan yang tulus hanya bisa tumbuh dari hati yang dipenuhi kasih Kristus.

“Dalam pelayanan ini, umat dipanggil bukan hanya untuk hadir, tetapi juga untuk memberi diri dengan tulus sebagai pekerja di kebun anggur Tuhan,” tegasnya.

Wawali Ambon pun secara khusus menyampaikan harapannya atas pelaksanaan Sidang ke-39 Sinode GPM yang dijadwalkan berlangsung pada 19–25 Oktober 2025, dengan Klasis GPM Pulau Ambon sebagai tuan rumah. Ia berharap, sidang ini menghasilkan program-program strategis yang memperkuat iman jemaat dan meningkatkan relevansi pelayanan gereja dalam kehidupan masyarakat modern.

“Untuk itu saya menyampaikan selamat bersidang di Sidang ke-39 Sinode GPM. Semoga lahir program-program yang bisa membangun keimanan umat,” tandas Ely Toisutta.

Sidang Sinode GPM ke-39 akan menjadi tonggak penting menjelang peringatan satu abad GPM pada tahun 2035 mendatang. Agenda ini dipandang strategis untuk menyusun arah pelayanan gereja ke depan, di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.(MB-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.