Walikota Ambon Realisasikan Insentif untuk Penjaga Rumah Ibadah, Prioritaskan Mitigasi Bencana

oleh -10 Dilihat

Ambon.malukubarunews.com – Dalam upaya mewujudkan komitmen politiknya, Walikota Ambon Bodewin Wattimena resmi meluncurkan program pemberian insentif kepada para penjaga rumah ibadah di Kota Ambon. Program ini menyasar 800 orang yang terdiri dari marbot, tuagama, kostor, penjaga pura, dan penjaga wihara.

Kegiatan tersebut berlangsung di Ballroom Maluku City Mall pada Kamis, 3 Juli 2025, dan dihadiri oleh para penjaga rumah ibadah serta jajaran pemerintah kota Ambon. Pemberian insentif ini merupakan langkah awal dari realisasi janji politik Walikota dan Wakil Walikota Ambon.

“Melalui program ini, kami berupaya memberikan penghargaan kepada para penjaga rumah ibadah yang selama ini telah menjaga kebersihan dan ketertiban tempat ibadah bagi umat beragama di Ambon,” jelas Walikota Ambon, Bodewin Wattimena.

Insentif yang diberikan sebesar Rp150.000 per bulan, mulai dicairkan pada Juni 2025 dan akan berlangsung hingga Desember 2025. Dana tersebut bersumber dari APBD dan akan kembali dianggarkan untuk tahun 2026, sesuai dengan komitmen pemerintah kota dalam mendukung toleransi dan keharmonisan antarumat beragama.

“Kita mulai dari bulan Juni, sampai Desember. Nilai ini kalau dikalkulasi mencapai Rp120 juta. Ini bentuk dukungan nyata kami,” tambah Bodewin.

Guna mempermudah penyaluran, Pemkot Ambon bekerja sama dengan Bank Maluku untuk membuka rekening bagi para penerima. Insentif akan langsung ditransfer ke rekening masing-masing dan dapat diakses melalui ATM, sehingga meminimalkan proses manual dan mempercepat pencairan.

“Pembukaan rekening ini tidak merugikan. Bahkan menjadi tabungan mereka. Kami ingin sistemnya praktis dan terstruktur,” jelas Bodewin.

Program ini merupakan yang pertama kali dilakukan di bawah kepemimpinan Bodewin Wattimena. Ia menegaskan bahwa Bank Maluku dipilih bukan hanya karena kepemilikan saham pemerintah daerah, tetapi juga sebagai bentuk sinergi antarinstansi keuangan lokal.

Selain membahas insentif, Walikota juga menyinggung isu krusial terkait kondisi geografis Ambon yang rawan bencana. Dalam beberapa pekan terakhir, wilayah kota ini dilanda banjir dan longsor di sejumlah titik. Bodewin mengimbau masyarakat untuk tidak mendirikan rumah di kawasan rawan seperti bantaran sungai dan lereng tebing.

“Ambon memang daerah rawan bencana. Tapi longsor ini harus menjadi catatan penting. Pemerintah bisa mitigasi, tapi masyarakat harus ikut waspada,” tegasnya.

Ia juga menginformasikan bahwa akses ke wilayah terisolasi seperti Leitimur Selatan telah dibuka kembali secara darurat, dan upaya perbaikan jalan akibat longsor masih terus berlangsung.

“Jalur lewat Passo dan Soya sudah bisa dilewati, meskipun belum permanen. Beberapa titik longsor besar juga sudah dibersihkan,” ujar Bodewin.

Dengan langkah simultan antara peningkatan kesejahteraan sosial dan kesiapsiagaan terhadap bencana, Pemerintah Kota Ambon berupaya membangun kota yang tangguh, inklusif, dan berorientasi pada kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat.(MB-Ai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.